Depok (ANTARA News) - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai kriminalitas selama tahun 2007 cenderung turun dan tidak ada gejolak yang luar biasa, sebagai dampak makin kuatnya polisi dan aparat kemanan pada umumnya.
"Ini merupakan dampak dari semakin kuatnya polisi dan aparat keamanan pada umumnya," katanya ketika memberikan "Analisis Kriminalitas Akhir Tahun 2007" di Depok, Jumat.
Ia mengatakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berusaha menjaga harmoni agar tidak ada gejolak di masyarakat.
Pada tahun 2007, kata dia, Indonesia diwarnai oleh "extra ordinary crime" atau kejahatan luar biasa seperti korupsi, terorisme dan narkotika, namun kasus tersebut merupakan kelanjutan dari kasus-kasus yang telah terjadi pada tahun sebelumnya.
Proses penyelidikan, penyidikan, dan pengadilan terhadap kasus korupsi cukup mendominasi penegakan hukum di Indonesia sepanjang tahun.
Bahkan menurut Adrianus upaya penegakan hukum kasus korupsi mendapat perhatian besar, terlihat dari proses seleksi pimpinan KPK dan perdebatan tentang Rancangan Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Sedangkan untuk kriminalitas konvensional, seperti perkosaan, perampokan hingga pembunuhan selama ini dinilai hanya mengikuti tren yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu dalam konteks kejahatan perampokan ketidakhati-hatian masyarakat merupakan faktor utama jatuhnya korban.
Lebih lanjut ia menjelaskan banyaknya kasus yang tidak terungkap selama ini disebabkan adanya kecenderungan perbuatan atau perilaku yang melemahkan penegakan hukum yang ada.
"Hal ini terlihat dari masih banyaknya kasus yang diselesaikan dengan mediasi musyawarah sehingga banyak kasus yang tidak diselesaikan sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.
Selama ini, kata dia, kasus yang terungkap karena banyaknya tekanan dari berbagai pihak seperti media melalui pemberitaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta tekanan dari atasan.
Adrianus memprediksi pada tahun 2008 tren kriminalitas di Indonesia akan menurun dibandingkan tahun ini. Semakin banyak kasus yang terungkap akan membuktikan semakin meningkatnya kinerja kepolisian yang tentunya berdampak pada penurunan jumlah kejahatan di lapangan.
Dia mengakui, analisa yang dilakukannya berbeda dengan kepolisian yang diberikan dalam bentuk pencatatan angka-angka atau perhitungan.
"Saya hanya melihat kecenderungan saja, berdasarkan analisa yang saya buat," demikian Adrianus.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007