Jakarta (ANTARA News) - Isi Rancangan Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP) belum memperjelas upaya peningkatan kesejahteraan guru dan dosen sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi kinerja mereka. "Tidak ada satu pun pasal dalam RUU BHP yang menjamin bahwa kesejahteraan dosen dan guru akan meningkat bila undang-undang tersebut diberlakukan," kata pengamat pendidikan dan anggota Majelis Luhur Tamansiswa, Darmaningtyas, dalam diskusi "Posisi Guru dalam RUU BHP" di Jakarta, Jumat. Menurut Darmaningtyas, sebagian dosen dan guru telah meyakini bahwa bila RUU BHP diberlakukan maka kesejahteraan mereka akan meningkat. Bila ternyata kesejahteraan para pengajar tidak meningkat, dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja mereka yang telah meyakini adanya peningkatan kesejahteraan dalam pemberlakuan BHP. Dalam RUU BHP Pasal 47 ayat (2) dicantumkan bahwa tenaga BHP berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang dipekerjakan dan/atau pegawai nonpemerintah. Sedangkan dalam Pasal 47 ayat (4) hanya dikemukakan mengenai remunerasi tentang PNS yang menjadi bagian dalam suatu BHP, yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dan AD/ART BHP tersebut. Darmaningtyas juga berpendapat, RUU BHP bisa menyebabkan tertutupnya akses pendidikan bagi warga yang kurang mampu karena BHP mengarah kepada privatisasi pendidikan. Untuk itu, ia berharap seluruh guru dan dosen agar dapat menyatukan kekuatannya untuk menolak RUU BHP yang rencananya akan dibahas secara tuntas pada masa persidangan DPR awal tahun 2008 itu. "Kalau semuanya (guru dan dosen) bergerak pasti akan didengar karena hal tersebut akan dapat menganggu stabilitas pendidikan," katanya. Senada dengan Darmaningtyas, pembicara lainnya yaitu seorang guru SMAN 13 Jakarta, Retno Listyarti, mengatakan RUU BHP bisa berpotensi memperlebar jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin. Sekarang saja, ujar Retno, telah banyak bermunculan sekolah dengan embel-embel plus, unggulan, dan internasional, yang bisa menarik bayaran lebih dibandingkan sekolah lainnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007