Khartoum (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum, Sudan, pada hari Minggu memberikan bantuan teknisberupa 12 traktor tangan kepada Pemerintah Sudan. Penyerahan bantuan teknis secara simbolis dilaksanakan di Kantor Kementerian Pertanian dan Kehutanan Republik Sudan. Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Tajuddien Noor Bolimalakalu, menyerahkan bantuan itu kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan Kehutanan Republik Sudan, Abdel Galil Fadl Hamad. Penyerahan bantuan tersebut merupakan program tindaklanjut dari kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Anton Apriyantono, ke Sudan pada 20–23 April 2007. Program penyerahan traktor tangan produksi PT Rutan tersebut tercantum dalam "Agreed Minutes", antara Tim Ahli Pertanian RI dengan Tim Ahli Kementerian Pertanian dan Kehutanan Republik Sudan yang ditandatangani pada 27 November 2007. Abdel Galil Fadl Hamad menyatakan bahwa hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung sejak lama dipererat dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di antara Kementerian Pertanian dan Kehutanan Sudan dengan Departemen Pertanian Indonesia. Bantuan traktor tangan sebanyak 12 unit dari Pemerintah RI kepada Pemerintah Sudan dan kerjasama kedua negara khususnya dalam bidang pertanian, menurut dia, diharapkan akan terus berlanjut dan meningkat. Sementara itu, Dubes RI menyampaikan bahwa kedua negara kini merealisasikan hubungan baik yang telah berlangsung lama tersebut dalam suatu aksi nyata. Pemberian bantuan traktor tangan kepada pihak Sudan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara. Sudan selama ini dikenal memiliki potensi dan lahan pertanian yang cukup besar mencapai 84 juta hektar, namun yang dikelola baru sekitar 16%. Lahan pertanian yang cukup luas tersebut bisa diolah baik dengan sistem pertanian irigasi (irrigated agriculture system) maupun dengan sistem tadah hujan. Atas dasar itu, Pemerintah Sudan menjadikan pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu pilar penting penyangga perekonomian nasional, demikian pernyataan pers yang dikirimkan KBRI Sudan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007