Bojonegoro (ANTARA News) - Dua perahu evakuasi pengungsi warga yang terkepung air banjir luapan sungai Bengawan Solo di Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur (Jatim), terbalik pada Selasa mengakibatkan seorang hilang terseret derasnya air. Seorang pengungsi bernama Tukinah (30), warga Kadungrejo, Keca Baureno, hilang terseret derasnya air banjir, sedangkan 20 penumpang lainnya berhasil diselamatkan, kata Kepala Seksi Operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Bojonegoro, Yoesoef Effendi, kepada ANTARA News, Selasa. Upaya pencarian seorang korban dan evakuasi warga yang terjebak banjir luapan Bengawan Solo terpaksa dihentikan. Alasannya, menurut dia, selain sekarang ini turun hujan deras, juga angin dan arus banjir luapan Bengawan Solo di kawasan Baureno cukup deras. "Semua penumpang berhasil diselamatkan, seorang yang tidak berhasil diselamatkan," katanya. Lettu Laut Dimas dari Komando Pasukan Katak Armatin (Kopaska) Surabaya mengatakan, terbaliknya sebuah perahu tembo berpenumpang 9 orang yang sedang melakukan evakuasi tersebut diketahui tim Kopaska yang sedang melakukan evakuasi warga di sejumlah desa di Kec. Baureno. Perahu tembo tersebut mengambil para pengungsi di suatu tempat di Desa Kadungrejo dan sudah dua hari terjebak banjir luapan Bengawan Solo untuk dibawa ke tempat pengungsian di Desa Kauman juga di Kec. Baureno yang jaraknya berkisar 3 km. Diperkirakan karena arus banjir deras dan angin cukup kencang mengakibatkan perahu terbalik. Tidak lama berselang sebuah perahu tembo yang sedang melakukan evakuasi 9 warga Kadungrejo Kec. Baureno, dengan tiga pengemudi perahu terbalik. Tetapi karena lokasi berdekatan dengan lokasi pengungsian di Desa Kauman, para pengungsi yang sudah ada di lokasi langsung mencebur menyelamatkan seluruh pengungsi. Sementara itu, Kapolsek Baureno, AKP Nurjzaeni, menjelaskan di Desa Pucangarum, Kadungrejo, Lebaksari, Kalisari dan Mojorejo Kec. Baureno, diperkirakan masih ada sekitar 3.000 warga yang terjebak banjir, belum bisa mengungsi dan sudah dua hari kesulitan makanan. Di lima desa tersebut, ketinggian air banjir berkisar 2-3 m dengan arus yang cukup deras. "Proses evakuasi dilakukan dengan 7 perahu karet, termasuk perahu tembo milik masyarakat," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008