Brisbane (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia di Perth dan sekitarnya hingga Jumat tetap aman dari bencana kebakaran semak belukar yang melanda sejumlah wilayah di Australia Barat sejak hampir sepekan terakhir, namun Konsulat RI Perth mengimbau mereka untuk menghindari daerah-daerah rawan kebakaran. Wakil Konsul untuk Bidang Penerangan Konsulat RI di Perth, Ricky Suhendar, dalam penjelasannya kepada ANTARA, Jumat, mengatakan sejauh ini semua masyarakat Indonesia di Australia Barat masih aman dari bencana yang telah merenggut tiga jiwa warga Australia itu. "Sejauh ini, tidak ada kekhawatiran karena `bush fire` (kebakaran semak belukar-red) ini terjadi di daerah sabana, dengan pusat kebakaran berada di antara daerah Coolgardie dan Southern Cross, sedangkan umumnya warga negara Indonesia (WNI) tinggal di Perth," katanya. Dijelaskannya ketiga orang Australia itu tewas enam hari lalu setelah truk mereka yang melewati jalan raya "Great Eastern Highway" antara Southern Cross dan Coolgardie terjebak di kawasan semak belukar yang terbakar. Walaupun belum ada yang perlu dikhawatirkan terkait dengan keselamatan WNI di Perth dan daerah-daerah lain di Australia Barat, ia mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh WNI untuk tidak bepergian ke wilayah-wilayah rawan kebakaran semak belukar dan hutan di tengah cuaca panas ini. "Kalau pun terpaksa melakukan perjalanan, kita mengimbau warga kita untuk berangkat pada malam hari karena kebakaran selalu terjadi pada siang hari," katanya. Ricky selanjutnya mengatakan, pihaknya telah mengontak para ketua organisasi masyarakat Indonesia yang ada di berbagai wilayah Australia Barat, termasuk Broom melalui telepon dan layanan pesan singkat (SMS) sejak bencana kebakaran terjadi enam hari lalu. Bencana kebakaran di negara bagian yang dihuni sekitar 9.500 orang WNI ini tidak terlepas dari cuaca panas dengan suhu di atas 40 derajat Celsius. "Pada hari Kamis saja (3/1), suhunya mencapai 44 derajat sehingga banyak warga Perth yang memilih ke pantai Cottesloe untuk berenang," katanya. Sementara itu, ABC melaporkan, jalan raya "Great Eastern Highway" di wilayah Goldfields selatan masih ditutup karena para anggota pemadam kebakaran setempat sedang berjuang memadamkan titik api baru di daerah Taman Nasional Boorabbin. Jalan raya tersebut sudah ditutup selama enam hari setelah tiga supir truk tewas di sana. Selain menewaskan tiga orang, bencana kebakaran di Australia Barat itu telah menghanguskan beberapa rumah, lebih dari 650 hektar kawasan, serta membunuh sekitar seratus ekor domba dan binatang lain, termasuk kangguru. (*)

Copyright © ANTARA 2008