Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik Jepang, Panasonic, menargetkan memimpin pasar pengatur suhu dalam ruangan (AC) dengan pangsa pasar sekitar 30 persen di Indonesia. "Tahun 2008 kami menargetkan penjualan AC sebesar 300 ribu unit dan menguasai sekitar 30 persen pasar domestik," ujar Presdir T Panasonic Gobel Indonesia (PGI) Ichiro Suganuma, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, permintaan AC di Indonesia cenderung terus tumbuh. Tahun ini diperkirakan tumbuh di atas 10 persen dari 900 ribu unit tahun 2007 menjadi sekitar satu juta unit tahun ini. "Tahun lalu penjualan AC Panasonic mencapai 250 ribu unit dan memimpin pasar dengan menguasai pasar sekitar 27 persen pasar," ujarnya. Diakuinya, persaingan pasar AC cukup ketat di Indonesia terutama dari pemegang pangsa pasar kedua dan ketiga terbesar yaitu LG dan Sharp. Untuk terus memimpin pasar, lanjut dia, Panasonic melengkapi jajaran produk AC yang dijualnya di Indonesia, mulai dari kelas menengah sampai kelas atas. Ia mengatakan, dari target penjualan AC sebesar 300 ribu unit tahun ini, sebesar 170 ribu sampai 180 ribu unit berasal dari penjualan AC yang diproduksi di Indonesia. Sisanya, PGI menargetkan penjualan AC untuk segmen kelas atas yang diimpor dari negara lain, seperti Malaysia. Terkait dengan hal itu, PGI meluncurkan AC untuk kelas atas, seri Envio Inverter yang diimpor dari Malaysia. Produk tersebut menggabungkan fungsi pengatur suhu (AC) dengan penjernih udara (air purifiyer) di dalam ruangan, yang dilengkapi dengan inverter untuk menghemat penggunaan listrik sampai 50 persen. "Dengan kenaikan harga minyak yang memicu peningkatan tarif listrik, maka kebutuhan peralatan elektronik rumah tangga, seperti AC yang hemat listrik semakin tinggi," ujar Suganuma. Oleh karena itu, ia optimis Envio Inverter mampu menembus pasar Indonesia seperti seri Envio sebelumnya yang mampu mendukung penjualan AC Panasonic tahun lalu hingga mencapai 250 ribu unit. Penjualan AC, lanjut Suganuma, memberi kontribusi terbesar bagi pendapatan PGI dengan pangsa sebesar 25 persen dari total pendapatan PGI sekitar Rp2,2 triliun - Rp2,3 triliun tahun ini. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008