Sidoarjo (ANTARA News) - Yuliawan (23), calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia asal Desa Duwet RT24/RW05, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, menjadi korban perampokan di Jalan By Pass Desa Kraton, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jatim. Informasi yang dihimpun ANTARA News, Selasa menyebutkan, karena pelaku tak berhasil merampok, korban ditabrak dengan motor dan dihajar hingga kedua matanya memar. Sugiono (25), pelaku yang juga tukang ojek asal Desa Pasiman Lemah Putih, Kecamatan Wringinanom, Gresik, berhasil dibekuk anggota Polsek Krian setelah satu jam korban melapor. Dalam laporannya korban menjelaskan, Senin (14/1) malam dari rumahnya naik bus dan turun di By Pass Krian untuk menuju ke PT Perwita, tempat penampungan para calon tenaga kerja. Untuk menuju ke PT Perwita, korban berjalan kaki karena dekat. Tiba-tiba ia didatangi pelaku dengan mengendarai motor sambil menawarkan jasa, apakah perlu diantar. Korban menolak karena PT Perwita sudah dekat. Namun korban dipaksa dan tetap tidak mau, karena mulut pelaku berbau alkohol. Karena takut, korban lari. Saat itulah pelaku menabrak korban hingga korban jatuh bersama dompet dan uangnya. Pada saat korban jatuh, pelaku minta agar korban menunjukkan KTP serta membuka tas yang dibawa. Setelah tas dibuka hanya isi handuk dan pakaian, korban dihajar, bahkan kepalanya nyaris dipukul palu. Selain itu, korban diminta untuk membuka celananya. Pada saat pelaku lengah, korban lari menuju Mapolsek Krian. Kapolsek Krian AKP Kadarisman bersama anggota menuju lokasi bersama korban untuk menunjukkan pelaku dan pelaku berhasil dibekuk. Sementara itu, menurut pengakuan pelaku, ia tidak merampok dan hanya ingin melihat KTP korban. Saat ditanya mengapa menghajar dan berusaha memukul palu korban, karena korban dinilai bandel tak mau menuruti permintaan pelaku. Namun saat ditanya kemana dompet dan uang milik korban, pelaku mengaku diambil tukang tambal ban. Kapolsek Krian AKP Kadarisman menilai tak percaya atas pengakuan pelaku. "Niatnya memang akan merampok. Tapi karena tas korban hanya berisi handuk dan pakaian, maka pelaku gagal merampok dan menghajar korban," kata Kadarisman.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008