Surabaya (ANTARA News) - Lukisan seharga ratusan juta rupiah koleksi Dewan Kesenian Surabaya (DKS) yang raib beberapa waktu lalu, kini ditemukan ada di Bang Jo, seorang kolektor dan pelukis asal Pakis, Surabaya. Hubungan Masyarakat (Humas) DKS, Farid Syamlan, di Surabaya, Senin, mengemukakan bahwa lukisan karya Nashar (almarhum) asal Jakarta itu dijual oleh Yn, orang dalam DKS sendiri, karena alasan sangat membutuhkan dana untuk pendidikan anaknya. "Mau bagaimana lagi? Dia sangat membutuhkan biaya, sementara DKS dalam beberapa bulan ini tidak mampu membayar gajinya. DKS memang tidak punya uang untuk membayar gajinya. Akhirnya, kami selesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja," katanya. Menurut dia, saat ini para pengurus dan orang yang peduli pada DKS sedang mencari cara untuk menebus lukisan yang dijual ke Bang Jo senilai Rp5 juta itu. Namun, Bang Jo, kata Farid, baru menyerahkan uang Rp3 juta ke Yn. "Untuk mengembalikan uang Bang Jo itu, kami harus mencari Rp3 juta dulu. Kemungkinannya, teman-teman DKS akan urunan, sekalian membahas rencana musyawarah anggota untuk memilih pengurus baru," katanya menjelaskan. Hilangnya lukisan dengan obyek Parangtritis, Yogyakarta, bercorak abstrak itu diketahui sejak sepekan yang lalu. Awalnya, Farid dan kawan-kawan sulit mencurigai orang dalam DKS, karena tempat berkumpulnya para seniman itu terbuka 24 jam. Dengan peristiwa itu, maka tidak berarti pengamanan di DKS akan diperketat. Sekretariat yang berada di komplek Balai Pemuda itu akan tetap terbuka seperti semula, karena selama ini memang aman. "Kasus itu terjadi, karena pelakunya memang betul-betul kepepet. DKS itu aman kok, sehingga tidak perlu diperketat," kata seniman teater itu. Ia mengungkapkan, lukisan karya Nashar yang seangkatan dengan pelukis asal Surabaya, almarhum Amang Rahman itu, menjadi koleksi DKS sekitar tahun 1980-an, saat Ketua DKS dijabat oleh Aribowo yang kini menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Airlangga (Unair). "Saat itu Nashar mengadakan pameran tunggal di DKS dan salah satu karyanya dihibahkan ke DKS. Lukisan itu pernah ditawar Rp40 juta, tapi sekarang harganya sudah di atas Rp100 juta," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008