Sidoarjo (ANTARA) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo K.H. Mohammad Kirom meminta masyarakat jangan terpancing provokasi saat pelaksanaan sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan kasus sengketa pemilu presiden.

"Landasi dengan akhlakul karimah dan jangan lakukan kerusuhan saat di MK," katanya di Sidoarjo, Rabu, menyikapi fenomena masyarakat menjelang sidang sengketa Pemilu Presiden 2019.

Ia mengimbau masyarakat tidak terpancing provokasi yang berujung pada aksi-aksi kerusuhan.

Dalam kesempatan itu, dia mengajak semua komponen masyarakat di Sidoarjo untuk memahami dan mengambil sikap bijak terkait dengan setiap proses MK dalam penyelesaian sengketa pilpres.

"Saya mengajak untuk jangan mengambil langkah kekerasan, kerusuhan, dan anarkisme. Tunjukkan sikap akhlakul karimah. Sidoarjo adalah wilayah yang sudah aman dan kondusif. Melalui akhlakul karimah mari tunjukkan Sidoarjo, ini masyarakatnya berakhlak dan antikekerasan," katanya.

Menurut dia, Pemilu 2019 tahapannya sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan. Jika ada pihak yang dirugikan, harus melalui mekanisme secara konstitusi.

"Nah, saat ini memasuki tahapan persidangan di MK, apa pun hasil persidangan di MK nanti harus kita hormati dengan arif dan bijaksana," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sidoarjo K.H. Salim Imron. 

Ia mengajak masyarakat, khusus umat Islam, agar tenang, tenteram, dan damai dalam menyikapi jalannya persidangan di MK.

"Taatilah proses konstitusi di MK dalam menyelesaikan sengketa pilpres. Umat Islam, khususnya di Kabupaten Sidoarjo jangan terpancing ajakan berbuat anarkis dan kerusuhan. Mari lebih tenang, wujudkan ketenteraman dan kedamaian untuk Indonesia," katanya.

Menurut dia, pesan damai dan menolak kerusuhan sebagaimana dilarang oleh ajaran agama Islam, yakni janganlah membuat kerusakan di bumi yang sudah diperbaiki sedemikian rupa. Mari ciptakan ketenteraman dan kedamaian.

"Sekarang ini tinggal bagaimana kita saling menghormati dan menguatkan persatuan karena sesama umat manusia sejatinya adalah bersaudara. Mari kita tegas menolak terjadinya kekerasan dan provokasi ajakan kerusahan," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019