"Saya harapkan personel Skadron 27 yang ikhlas ditempatkan di Biak merupakan perintis dan prajurit TNI AU yang tangguh," tegas KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam keterangan pers seusai peresmian Skadron 27 Biak.
Dengan berbagai keterbatasan fasilitas infrastruktur yang dimiliki Skadron 27 Biak, Marsekal Yuyu Sutisna mengharapkan tidak mengurangi semangat prajurit TNI AU untuk melaksanakan tugas di satuan yang baru dibentuk di wilayah Papua.
KSAU Marserkal Yuyu Sutisna mengingatkan, prajurit Skadron 27 Biak dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan lingkungan kerja serta dapat menghormati kebiasaan kearifan lokal yang berlaku bagi masyarakat orang asli Papua.
Marsekal Yuyu Sutisna menyebut, kebijakan pemerintah untuk menempatkan skadron pesawat angkut di Papua dimaksudkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam mendukung operasi pergeseran pasukan tempur dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tahap awal peresmian Skadron Udara 27 akan diperkuat dengan empat unit pesawat angkut jenis CN 235 dengan dukungan sebanyak 71 personel TNI AU.
Pada operasional Skadron 27 Biak, menurut KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, telah dilantik Komandan Skadron Udara 27 Letkol Pnb Trinanda Hasan Febrianto yang sebelumnya menjabat Komandan Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Kepada Letkol Pnb Trinanda, KSAU mengucapkan selamat atas kepercayaan dari pimpinan TNI AU untuk mengemban amanah ini. "Jadikan setiap penugasan sebagai ibadah dan laksanakan tugas secara profesional, militan, dan inovatif," katanya
"Sehingga kehadiran Skadron Udara 27 di Papua dapat bermanfaat bagi kepentingan negara dan juga membantu Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas," harap KSAU Marsekal Yuyu Sutisna.
Peresmian Skadron 27 Biak ditandai dengan pemasangan logo Skadron 27 dan pelepasan burung merpati oleh KSAU Marsekal Yuyu Sutisna serta Komandan skadron 27 Letkol Pnb Trinanda Hasan Febrianto.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
