Jakarta (ANTARA) - Petenis tunggal putri Indonesia Jessy Rompies langsung terhenti pada putaran pertama turnamen Pertamina 25K ITF Women’s Circuit Jakarta 2019 setelah kalah oleh petenis asal Jepang Hiroko Kuwata dengan skor akhir 2-6, 6-1, 5-7,  pada pertandingan yang berlangsung di Elite Club Epicentrum, Jakarta, Rabu.

Meskipun di set pertama skor Jessy cukup jauh dari lawannya yaitu 2-6, namun atlet berusia 29 tahun tersebut berhasil merebut set kedua skor 6-1 atas Hiroko, dan memaksakan digelarnya set penentuan.

Set ketiga tidak dilaluinya dengan mudah, ia dan lawannya saling mengejar poin mulai dari gim pertama hingga gim keduabelas. Jessy mengaku pada set ketiga dirinya mulai kehilangan tenaga, sedangkan lawannya justru menampakkan semangatnya. “Kakinya sih mungkin karena sudah terakhir-terakhir. Sebenarnya mainnya sudah bagus, sudah sampai tiga set sudah hampir menang, dan sudah match poin,” ujarnya saat ditemui usai bertanding.

Jessy mengaku bahwa dirinya melakukan kesalahan saat match poin. Ia merasa terlalu bersemangat pada set penentuan tersebut sehingga secara tak terduga ia kehabisan tenaga.

“Di match poin itu ada kesalahan, terlalu terburu-buru, enggak sabar gitu, terlalu mau menang cepat dan akhirnya mati,” katanya.

Jessy melanjutkan, ketika ia merasa tenaganya sudah habis pada set ketiga, lawannya tiba-tiba bangkit dan menghajar Jessy habis-habisan hingga akhirnya Jessy mengaku bahwa ia merasa semua bola yang datang kepadanya sudah mati.

“Pas important point itu dia langsung berubah mainnya. Kelihatan, dari awal dia mainnya enggak seperti itu karena dari awal dia push ball saja. Dia mati sendiri saya enggak apa-apakan, tapi setelah dia dapat opportunity dari saya, saya mati return match point itu,” jelas Jessy.

“Dia kayak bangkit lalu mainnya lebih berani dan semua bola dia masuk, saya enggak bisa apa-apa. Mungkin karena kondisi fisik menurun setelah dia balik lagi mainnya sayanya ketekan. Rasanya sudah mati semua bola saya,” lanjut Jessy.

Meskipun begitu, Jessy menyangkal jika itu adalah taktik yang digunakan lawan untuk mengelabui Jessy. Ia mengatakan hal tersebut sebenarnya sudah biasa terjadi di lapangan. Menurutnya, para pemain harus selalu siap dengan segala kondisi apalagi harus melalui hingga tiga set seperti dirinya.

“Ya bukan taktik mungkin sih, menurut saya itu mentally. Ya untuk tiga set kita harus benar-benar kuat ya, fokus di lapangan itu penting, cuaca yang panas gini saya rasa juga hampir meleleh juga, sama-sama lah,” katanya.

Selain status Hiroko Kuwata yang merupakan unggulan teratas, Jessy mengaku dirinya yang terlalu fokus untuk permainan ganda membuatnya sedikit tidak bisa mengimbangi kemampuan petenis asal Jepang tersebut.

“Dia top seeded juga, main single-nya lebih banyak karena saya sudah jarang main single jadi karena saya lebih fokus di double jadi single saya enggak banyak main,” tuturnya.

Di sisi lain, petenis yang juga akan bermain di ganda putri bersama Beatrice Gumulya melawan pasangan Janice Tjen dan Rifanty Kahfiani pada sore ini pukul 15:40 WIB tersebut mengaku tetap optimis pada langkahnya.

“Tekanan sih enggak, malah saya lebih terpacu karena saya ingin main yang terbaik di depan penonton Indonesia. Sudah sangat lama kita tidak main di kandang sendiri,” katanya.

Baca juga: Beatrice lanjut ke putaran dua di ajang Pertamina 25K Jakarta

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019