Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong pengembangan jenis tanaman Macadamia, yang mulai ditanam di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, karena bermanfaat untuk rehabilitasi kawasan hutan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

"Jenis tanaman ini mampu menahan erosi tanah, serta tahan terhadap kebakaran, dan buahnya yang dapat dikonsumsi masyarakat, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Darmin saat memberikan arahan dalam acara Peresmian Pengembangan Macadamia Dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Tahun 2019 di Desa Huta Ginjang, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Darmin mengatakan jenis tanaman Macadamia Integrifolia sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan sangat bermanfaat sebagai pengganti tanaman hortikultura karena mampu menahan erosi tanah dan mencegah kerusakan lingkungan.

Selain itu, tanaman ini, yang berumur enam tahun, dapat menghasilkan kacang Macadamia yang mampu memberikan potensi pendapatan menjanjikan mulai dari Rp200 juta hingga Rp1 miliar per hektare sesuai penanaman.

Dalam kesempatan tersebut, Darmin juga mengingatkan pentingnya peran hutan dan pohon dalam menjaga keseimbangan kehidupan yang berlangsung di bumi serta mampu mencegah terjadinya bencana alam yang merugikan lingkungan.

"Setiap pohon bisa menjadi solusi dalam mencegah bencana alam seperti longsor, banjir dan kekeringan. Oleh karena itu, menanam pohon menjadi kontribusi yang nyata untuk perbaikan lingkungan," katanya.

Usai memberikan sambutan, Darmin didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memberikan penghargaan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan tokoh masyarakat yang terlibat dalam penanggulangan rehabilitasi hutan dan lahan.

Setelah itu, dilakukan acara penyerahan bibit tanaman Macademia secara simbolis kepada masyarakat sekitar.

Acara yang juga diselenggarakan guna memperingati Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia ini juga turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Para Bupati se-Kawasan Danau Toba, para aktivis lingkungan, serta tokoh pemuka adat setempat.

Baca juga: Pertamina Bantu Rehabilitasi Hutan Mangrove Sumut

Baca juga: Keindahan Danau Toba dipromosikan dalam festival musik internasional

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019