Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi...
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa wilayah Indonesia menghadapi 2.047 kejadian bencana sepanjang Januari hingga Juni 2019.

"Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi, sedangkan dua persen sisanya adalah bencana geologi," kata Pelaksana Harian Direktur Kesiapsiagaan BNPB Bambang Surya Putra dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.

Bambang mengatakan bencana yang terjadi sepanjang Januari--Juni menyebabkan 366 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 1.497 orang luka-luka, dan 1.633.702 orang mengungsi.

Bencana-bencana yang terjadi selama kurun itu juga mengakibatkan 6.006 rumah rusak berat, 5.339 rumah rusak sedang, dan 21.666 rumah rusak ringan; serta menyebabkan kerusakan 1.106 fasilitas umum.

"Bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa adalah banjir dan longsor di Sulawesi Selatan, banjir dan longsor di Sentani, dan banjir dan longsor di Bengkulu," kata Bambang.

Banjir dan tanah longsor yang melanda 10 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan pada 22 Januari 2019 menyebabkan 82 orang meninggal dunia, tiga orang hilang, dan 47 orang terluka.

Banjir dan tanah longsor di Sentani pada 16 Maret 2019 menyebabkan 112 orang meninggal dunia, tujuh orang hilang, dan 965 orang luka.

Selanjutnya, banjir dan tanah longsor yang terjadi di sembilan kabupaten/kota di Bengkulu pada 27 April 2019 menyebabkan 24 orang meninggal dunia, empat orang hilang, dan empat orang luka.

Baca juga:
Sulawesi Tenggara tetapkan masa tanggap darurat bencana 14 hari
Bengkulu cabut masa tanggap darurat bencana

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019