Surabaya (ANTARA News) - Obat yang terlalu sering dikonsumsi, seperti obat pelangsing tubuh, serta narkotika dan bahan obat berbaya (narkoba) dapat menyebabkan penyakit jantung katup, kata salah seorang Guru Besar Ilmu Kedokteran di Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya. "Penyakit akibat kelainan fungsi jantung itu memerlukan biaya penyembuhan Rp80 juta," kata ahli jantung Prof Dr Iwan N. Boestan SpJP (K) FIHA di Surabaya, Kamis. Guru besar ke-332 Unair yang bakal dikukuhkan pada 23 Februari itu mengatakan, jantung katup juga dapat diakibatkan dari seringnya mengonsumsi narkoba. "Tapi, mereka yang mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama dan sering juga cenderung mengalami jantung katup, karena setiap obat mempunyai 'channel' untuk menimbulkan 'inflammatory components'," katanya. Menurut dia, penyakit jantung katup ada dua tipe, yakni penyakit jantung rematik dan penyakit jantung Emerging Valve Diseases (EVD). "WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memperkirakan, lebih dari 12 juta penduduk dunia menderita demam rematik dengan kompilasi penyakit jantung katup," katanya. Di Jawa Timur, khususnya yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya, tindakan pencegahan tanpa membedah untuk katup yang mengalami penyempitan (stenosis) sudah mulai dilakukan tahun 1990 untuk 1.000 pasien, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008