Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengadakan kegiatan Aerofest 2019 di Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang), Rumpin, Bogor, Jawa Barat pada 8 -9 Juli 2019, untuk mengedukasi masyarakat terkait dunia penerbangan.

"Aerofest 2019 adalah acara untuk memperingati delapan tahun lahirnya kembali litbang (penelitian dan pengembangan) penerbangan di Lapan. Tujuan utamanya adalah membangun kesadaran publik tentang pentingnya pengembangan teknologi penerbangan," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi Antara, Jakarta, Senin.

Thomas mengatakan Aerofest 2019 yang pertama kali ini mengangkat topik utama untuk membangun jejaring komunitas teknologi penerbangan untuk memperkuat lingkungan yang kondusif bagi pengembangan industri penerbangan dan pendukungnya.

"Aerofest ini bertujuan juga untuk membangun kesadaran publik melalui edukasi dan sosialisasi," tuturnya.

Aerofest 2019 bertemakan Kesatuan dan Keselarasan untuk Teknologi dan Industri Penerbangan Nasional (Unity and Harmony for National Aeronautics Technology and Industry) yang beranggotakan tim Pustekbang, Indonesian Aeronautics Engineering Center (IAEC) dan Federasi Aerosport Indonesia (FASI).

Aerofest 2019 diadakan untuk memperingati sewindu berdirinya Pustekbang tersebut yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai dunia penerbangan secara luas serta sebagai ajang diskusi bagi para pemangku kepentingan di dunia penerbangan.

Pada hari pertama Aerofest 2019, berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan antara lain lomba menggambar, pengumuman pemenang lomba desain pesawat tanpa awak (UAV) dengan tema kebencanaan, pameran teknologi penerbangan dan antariksa, peluncuran roket air, mini planetarium, demo pesawat tanpa awak Lapan serta kegiatan sosial seperti sunatan masal, donor darah dan bazar.

Sedangkan pada Selasa (9/7) akan diadakan temu bincang yang bertajuk Pre –Aerosummit II mengenai dunia penerbangan bersama pakar dan beberapa kementerian terkait, sebagai persiapan menyambut Aero Summit II pada September 2019.

Baca juga: Astronom Planetarium Jakarta sulit amati bintang karena polusi cahaya

Baca juga: Lapan pertemukan peneliti hadapi tantangan fenomena atmosfer-iklim


Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019