Hujan lokal, diantaranya berpotensi terjadi daerah Ransiki Manokwari Selatan, Fef Kabupaten Tambrouw, Manokwari, Anggi Pegunungan Arfak, Wasior Teluk Wondama, Bintuni, Aimas Kabupaten Sorong, Kaimana serta Teminabuan Kabupaten Sorong. Di Kabupaten So
Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Provinsi Papua Barat hari ini (Selasa, 9/7) akan mengalami hujan lokal.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray, Selasa (9/7), menjelaskan hujan ini tidak merata di seluruh wilayah tersebut, hanya di daerah-daerah tertentu yang mengalaminya. Di Papua Barat, hujan lokal cukup sering terjadi.

"Di Manokwari, kita sering mendapati, misalnya di Rendani  hujan, sementara kalau kita ke Sanggeng ternyata cuaca panas atau cuma mendung," kata Denny.

Hujan lokal, diantaranya berpotensi terjadi daerah Ransiki Manokwari Selatan, Fef Kabupaten Tambrouw, Manokwari, Anggi Pegunungan Arfak, Wasior Teluk Wondama, Bintuni, Aimas Kabupaten Sorong, Kaimana serta Teminabuan Kabupaten Sorong. Di Kabupaten Sorong Selatan diperkirakan terjadi hujan ringan.

"Yang harus waspada adalah Kabupaten Fakfak, ada potensi hujan petir di wilayah. Ada kemungkinan merembet ke Kaimana karena jarak dua daerah ini berdekatan baik wilayah darat maupun laut," kata Denny lagi.

Baca juga: Cuaca cerah berawan akan selimuti Jakarta sepanjang hari ini

BMKG juga melihat potensi awan cumulunimbus atau awan gelap di wilayah perairan Manokwari, Teluk Cenderawasih, Sorong, Raja Ampat, Fakfak dan Kaimana. Awan ini dapat memicu angin kencang dan gelombang tinggi.

"Kami sudah mengeluarkan peringatan dini kepada sejumlah stakeholders (pemangku kepentingan). Setiap saat kami meng-update perkembangan dan selalu kami sampaikan," ujar dia lagi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua Barat, Derek Ampnir pada kesempatan sebelumnya mengajak masyarakat bersyukur karena daerah ini masih diguyur hujan.

"Di Jawa sudah kekeringan, termasuk di wilayah DKI Jakarta masyarakat sudah mulai mengalami kelangkaan air. Kita bersyukur di sini, seluruh sungai masih mengalir deras," sebutnya lagi.

Untuk itu ia berharap, masyarakat terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk terus waspada.

"Maybrat saat ini menjadi perhatian kami. Selama ini daerah tersebut jarang banjir, bahkan hampir tidak pernah. Beberapa hari lalu banjir terjadi di sana dan itu yang baru pertama kali terjadi," katanya. 

Baca juga: BMKG pasang pemantau cuaca terbaru di Bandara Internasional Yogyakarta
Baca juga: BMKG: Hujan es bisa terjadi di satu wilayah meski sedang kemarau

Pewarta: Toyiban
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019