Brussels (ANTARA News) - Dua menteri kabinet Belanda telah mengadakan pertemuan dengan anggota parlemen dari sayap-kanan Geert Wilders dan meminta orang itu untuk tidak meluncurkan filmnya yang mengecam Islam, demikian laporan Radio Netherlands, Rabu. Menteri Kehakiman Belanda Ernst Hirsch Ballin dan Menteri Luar Negeri Maxime Verhagen bertemu dengan Wilders atas nama kabinet Belanda. Mereka memperingatkan dia bahwa ia dapat menghadapi hukuman karena mengeluarkan film tersebut, demikian antara lain isi laporan itu. Pemerintah Belanda khawatir film tersebut, yang direncanakan diluncurkan pada Maret, akan merusak reputasi Belanda dan memiliki konsekuensi terhadap kegiatan usaha Belanda di luar negeri. Wilders, pemimpin kubu anti-Islam dan anti-imigrasi Partai Kebebadan (PVV) --yang memiliki sembilan kursi di Majelis Rendah parlemen Belanda, menggambarkan pertemuan tersebut sebagai "upaya intimidasi", kata Radio Netherlands yang dikutip Xinhua. Wilders, yang menyerukan larangan terhadap Al-Qur`an di Belanda, mengatakan filmnya yang berdurasi 15 menit akan menayangkan gambar-gambar kekejaman yang diduga "diilhami oleh ayat-ayat Al Qur`an". Ia menyatakan ia akan berusaha menayangkan film tersebut melalui lembaga penyiaran resmi. Sementara itu, ia telah membuat laman Internet terpisah, tempat film itu akan ditayangkan kapan saja. Wilders juga berencana menyiarkan film tersebut melalui laman YouTube. Jaksa Agung Amsterdam telah menyelidiki kemungkinan menyeret anggota parlemen itu ke pengadilan karena pernyataan terbukanya yang berisi hasutan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008