Jakarta (ANTARA News) - Pembahasan mengenai Islam Jalan Tengah mewarnai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Rektor Universitas Paramadina, Anis Baswedan, dan Pengurus Yayasan Wakaf Paramadina, diantaranya Hendro Martowardoyo, Komaruddin Hidayat, dan Anas Urbaningrum. "Presiden Yudhoyono sebenarnya adalah bagian dari komunitas Paramadina, karena pemikiran-pemikiran yang beliau gunakan adalah Islam Jalan Tengah," kata Anis kepada wartawan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis, seusai bertemu dengan Presiden Yudhoyono. Anis kemudian menjelaskan bahwa Islam Jalan Tengah adalah suatu terminologi untuk menjelaskan Islam yang damai, moderen dan berkarakter Indonesia. "Kita ingin membuat penjelasan yang tidak membuat perpecahan di kalangan kita. Karena itu terminologi yang dipakai bukan Islam yang moderat, liberal, fundamental, tetapi Islam Jalan Tengah," katanya. Selain itu, lanjut dia, ada keinginan yang makin kuat di tingkat Internasional sebagai representasi Islam yang sebenarnya. "Islam yang komponen damainya cukup besar, dimana selama ini kita kembangkan melalui kajian-kajian dan pendidikan. Dalam hal ini, Universitas Paramadina ingin menghasilkan lulusan yang belum tentu beragama Islam, tetapi memahami Islam sebagai agama moderat, damai dan moderen," jelasnya. Menurut Anis, dalam kesempatan itu didiskusikan juga mengenai perkembangan Universitas Paramadina beserta yayasannya. "Di mana kita ingin bersama-sama meneruskan perjuangan untuk memperkuat Islam Jalan Tengah di Indonesia," ujarnya. Pada pertemuan itu Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Bambang Sudibyo, dan Sekretaris Kabinet (Seskab), Sudi Silalahi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008