Batulicin (ANTARA News) - Sekitar 10 perampok bersenjata api, Senin siang, berhasil membawa kabur sekira 3 kilogram emas dan uang Rp480 juta dari tiga toko emas di Komplek Pasar Raya Bersujud, Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kapolres Tanbu AKBP Hersom Bagus Pribadi ketika dihubungi, Senin sore, membenarkan kejadian yang terjadi pukul 14.00 WITA itu dan petugas telah melakukan pengepungan di sebuah tempat yang diduga lokasi persembunyian kawanan tersebut. Petugas dari Mapolsek Sungai Loban, Mapolsek Kuranji, dan Mapolsek Lasung dengan dibantu anggota Brimob melakukan pengepuangan di lokasi perkebunan kelapa sawit blok D Lasung, Kusan Hilir. "Diperkirakan kawanan perampok menghindari melewati Polsek Sungai Loban, sehingga sebelum sampai Sungai Loban tepat diperkebunan sawit Blok D, mereka masuk ke dalam hutan sawit," ucapnya. Polisi juga sedang melakukan pengepungan di wilayah lain guna menutup pintu keluar kawanan perampok. Sebelumnya petugas Kepolisian menemukan lima buah kendaraan bermotor yang diduga milik para tersangka yang digunakan untuk membantu melancarkan aksinya dalam perampokan tersebut. Selain itu, Polisi juga menemukan senjata api mainan, sepatu dan helm yang diduga milik kawanan perampok yang diduga digunakan dalam melakukan aksi penodongan. Menurut keterangan seorang saksi mata, sektar lima sepeda motor yang dinaiki masing-masing dua orang berhenti di sekitar toko emas, dan langsung memecahkan kaca etalase mas dan mengambil semua perhiasan yang dipajang dalam etalase. Sementara kawanan perampok yang lainnya menodongkan senjata api dan senjata tajam jenis parang kepada pemilik toko emas, dan para pedagang di Komplek Pasar Raya Bersujud yang hendak menolong korban. Pedagang lain hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut dan berani berteriak setelah kawanan perampok melarikan diri membawa harta rampokan. Pedagang yang menjadi korban pertama Hj. Murni, disusul Hj. Noorjanah dan terakhir H.A. Fadholi dengan total kerugian 3kg emas dan uang tunai Rp485 juta.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008