Sebagaimana dikutip AFP, HAMAS mengumumkan Senin bahwa Eropa akan dapat melihat layanan Al-Aqsa-nya --yang sangat terkenal karena muatan anti-Israel-nya-- melalui perusahaan satelit Prancis, Eutelsat.
Al-Aqsa adalah corong resmi HAMAS, dan menjadi terkenal di luar wilayah Palestina karena sebuah pertunjukan yamg memperlihatkan seorang pria seukuran kelinci warna merah muda yang dinamai Assud meminta anak-anak untuk memeluk kesyahidan dan mengancam untuk memakan orang Yahudi.
Setelah diperingatkan oleh sumber industri, regulator penyiaran Prancis CSA pekan ini telah menulis surat kepada Eutelsat dan memperingatkan bahwa banyak dari program HAMAS yang "melanggar hukum karena menghasut kebencian dan kekerasan", kata badan pemerintah itu.
Seorang pejabat Eutelsat mengatakan perusahaan itu tidak memiliki kontrak dengan HAMAS, tapi kelompok itu telah menyewa ruang di salah satu satelitnya untuk Noorsat, provider yang bermarkas di Bahrain, yang berubah dan mulai memperlihatkan Al-Aqsa.
Noorsat telah diperingatkan untuk menghormati hukum Prancis, dan siaran itu dihentikan.
Pada Mei 2005, badan kehakiman tertinggi Prancis, Dewan Negara, memerintahkan Eutelsat untuk berhenti menyiarkan kembali (siaran) stasiun Al-Manar milik milisi Hizbullah di Lebanon karena, katanya, bermuatan anti-Semit dalam programnya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009