Islamabad (ANTARA News) - Ledakan bom yang sangat kuat memporakporandakan suatu rumah makan Italia yang terkenal di ibukota Pakistan, Islamabad, Sabtu. Bom tersebut membunuh seorang wanita Turki dan melukai 10 warga asing lainnya, kata pejabat. Ledakan di kebun belakang rumah makan "Luna Caprese" itu tampaknya merupakan yang pertamakali ditujukan kepada orang asing setelah serangkaian aksi bunuh diri dan serangan bom di negara tersebut. "Seorang wanita Turki yang bekerja untuk suatu LSM meninggal akibat ledakan itu," kata kepala kepolisian Islamabad Shahid Nadeem Baluch kepada AFP. Dia juga mengemukakan korban cedera meliputi 10 orang dari berbagai negara. Petugas keamanan mengatakan sedikit-dikitnya korban luka meliputi empat warga Amerika Serikat, dua warga Jepang, satu warga Jerman, satu warga Italia dan satu warga Kanada. Di London, Kementerian Luar Negeri Inggris mengemukakan seorang pegawai Komisi Tinggi Inggris "luka ringan." Jurubicara kementerian dalam negeri Pakistan, Brigadir Javed Cheema, membenarkan jumlah korban tersebut. "Terjadi ledakan bom. Kami sedang berusaha mengetahui apakah bom itu sudah lebih dulu diletakkan atau berupa granat yang dilempar dari luar," kata Cheema. Manajer rumah makan tersebut Shaukat Khan kepada AFP mengatakan bahwa sekitar selusin warga asing sedang bersantap di halaman belakang saat terjadi ledakan. "Saya sedang menyiapkan pesanan ketika terjadi ledakan besar yang merobohkan saya, menghancurkan barang pecah-belah dan kaca-kaca jendela," kata Khan lalu mengatakan semua korban adalah warga asing. Fotografer AFP di lokasi mengatakan beberapa korban yang dibawa dengan tandu adalah orang barat. Terdapat lubang besar di samping tembok kebun rumah makan tersebut, kata fotografer itu. Ledakan itu terjadi empat hari setelah dua bom bunuh diri di kota Lahore, satu di antaranya diarahkan ke suatu markas penyelidikan polisi dan membunuh 27 orang. Serangan tersebut adalah yang paling baru dari serangkaian kekerasan yang sepanjang tahun ini telah menewaskan 600 orang. Pakistan telah dilanda enam ledakan besar setelah Pemilu parlementer tanggal 18 Februari. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008