Surabaya (ANTARA News) - "Osomatli", grup musik dari Amerika Serikat (AS) pemenang penghargaan Grammy, menggelar konser terbuka di Taman Surya, Surabaya, Jatim, Sabtu (29/3) pukul 19.00 WIB.
"Itu
(travel warning) tidak terlalu kami pikirkan, karena kami memang ingin datang untuk melihat lebih jauh dari apa yang ada di media massa," kata musisi "Ozomatli" Ulises Bella di Surabaya, Jumat.
Dalam konferensi pers bersama Konsul Jenderal AS di Surabaya, Carryn McClelland dan rekan musisi Asdru Sierra, pemain saxophone, piano, dan clarinet itu mengatakan, pengertian merupakan hal penting.
"Kami senang banyaknya kebudayaan di Indonesia, kami senang dengan gamelan. Karena itu, kami ingin belajar secara langsung, apalagi kami berasal dari Los Angeles (LA), AS yang memang beragam," katanya menambahkan.
Ia mencontohkan, personel "Ozomatli" berasal dari latar belakang sosial dan musik yang berbeda, di antaranya musik Afrika, Amerika Serikat, hingga Asia.
Senada dengan itu, peniup terompet `Ozomatli` Asdru Sierra menyatakan, dirinya tidak mempedulikan
travel warning, karena dirinya datang untuk menunjukkan bahwa AS itu tak seperti yang diduga orang.
"LA itu seperti Indonesia, LA itu sangat majemuk. Musik itu sendiri merupakan kunci untuk hidup bersama secara harmonis tanpa memperhatikan budaya, kepercayaan, atau agama," katanya.
Ketika wartawan menyebut ungkapannya itu seperti "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda tapi satu) yang merupakan simbol Indonesia, Sierra tampak tersenyum, sambil mengacungkan tangannya.
"Karena itu, kami tidak peduli dengan
travel warning karena kedatangan kami di Nepal, India, Tunisia, Yordania, justru mendapat sambutan yang luar biasa. Jadi, kami senang datang ke sini," katanya menegaskan.
Ditanya tentang jumlah lagu yang akan dibawakan dalam konser itu, ia mengemukakan, pihaknya memiliki waktu 90 menit, karena itu dirinya tidak dapat memperkirakan jumlah lagu yang akan dinyanyikan.
"Tapi, lagu-lagu yang akan kami lantunkan antara lain `Can`t Stop`, `Saturday Night`, `(Who Discovered) America`, `After Party`, `Believe`, dan `Cumbia De Los Mchertos`," katanya.
Sembilan dari 10 personel band "Ozomatli" yang tampil di Surabaya adalah Asdru Sierra (terompet), Ulises Bella (saxophone, clarinet, piano), Jiro Yamaguchi (perkusi), Raul Pacheco (gitar), Chris Cano (drum), Shef Bruton (trombon), Wil Dog (bas), Justin Poree (rap), dan Tre Hardson (rap).
Sementara itu, Konsul Jenderal AS di Surabaya Carryn McClelland mengatakan` band "Ozomatli" mengawali kunjungan dengan konser khusus dan terbatas di gedung Indosat, Surabaya pada 28 Maret pukul 19.00 WIB.
"Sabtu (29/3) pukul 09.00 WIB, mereka akan bertemu musisi muda Surabaya dalam klinik musik di sebuah hotel di Jalan Embong Malang. Sore harinya (29/3) pukul 17.00 WIB, mereka berkolaborasi dengan sanggar musik Alang-Alang di Taman Surya Surabaya dan akhirnya menggelar konser terbuka," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga tahu adanya "travel warning" itu. "Tapi hal itu bukan larangan, melainkan nasehat bagi kami agar waspada. Karena itu, kami akan tetap mengundang artis dan diplomat untuk datang ke Indonesia dan melihat langsung keramahan orang Indonesia," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008