Damaskus (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Ke-20 berakhir di Damaskus, Ahad, dan mensahkan satu resolusi mengenai peningkatan hubungan dengan China di segala bidang. Para pemimpin Arab menyampaikan kembali resolusi terdahulu mengenai hubungan Arab dengan China, dan menyampaikan keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan China di segala bidang, demikian antara lain isi resolusi tersebut. Ahad pagi, Sun Bigan, Utusan Khusus China untuk Timur Tengah, mengatakan pada suatu wawancara bahwa China berharap KTT Arab di Damaskus, Suriah, dapat lebih meningkatkan kerjasama antara China dan negara Arab. "Kami berharap bahwa KTT Arab di Damaskus dapat lebih meningkatkan kerjasama lama dan bersahabat antara China dan negara Arab," kata Sun. Sun, yang datang untuk menghadiri KTT Damaskus sebagai wakil Menteri Luar Negeri China Yang Jieschi, menyatakan bahwa itu adalah untuk pertama kali China mengirim seorang wakil menteri luar negeri untuk ikut dalam KTT Arab. "Tindakan semacam itu mencerminkan kenyataan bahwa China menghargai hubungannya dengan negara Arab," Sun --yang tiba di Damaskus, Rabu, untuk kunjungan enam hari-- menegaskan. Sun menyatakan bahwa ia telah melakukan kontak aktif dengan menteri luar negeri Suriah, Palestina, Irak dan Aljazair serta pejabat senior Liga Arab selama ia berada di Damaskus. Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa memberi penjasan kepada menteri luar negeri Arab mengenai perkembangan Forum Kerjasama Arab-China pada sidang persiapan mereka menjelang KTT Damaskus, Kamis lalu, kata Sun. Sebelas kepala negara dari blok pan-Arab dengan 22 anggota itu menghadiri KTT dua hari tersebut, yang berakhir di Damaskus, Ahad, dengan dikeluarkannya deklarasi mengenai serangkaian masalah penting yang dihadapi dunia Arab. Para pemimpin Arab, Ahad, mendesak Lebanon agar memilih presiden konsensus ketika mereka merampungkan KTT yang dikecam oleh sekutu regional AS yang menuduh Suriah bertanggung-jawab atas krisis politik yang melumpuhkan di Lebanon --yang telah memboikot pertemuan itu sejak dari tingkat pertemuan pejabat tinggi. Lebanon memboikot KTT tersebut juga sebagai protes terhadap tindakan dan kebijakan Suriah terhadap Lebanon, kata Perdana Menteri Lebanon Fuad Seniora dalam pidato yang ditayangkan televisi pekan lalu. Seniora, Jumat, mengatakan Lebanon memboikot KTT Arab di Damaskus karena negara itu menolak diwakili oleh orang lain selain presiden terpilih. Kelompok politik yang bertikai di Lebanon tak mampu mencapai terobosan, kendati ada upaya Arab guna menyelesaikan krisis tersebut. Gagasan Arab yang disahkan di Kairo pada 6 Januari menyerukan pemilihan Panglima Angkatan Darat Jenderal Michel Suleiman sebagai presiden, pembentukan pemerintah persatuan nasional dan peraturan pemilihan umum baru. Rabu pekan lalu, Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Muallem mengatakan Lebanon akan kehilangan "kesempatan emas" untuk membahas krisis politiknya dan hubungannya dengan Suriah dengan tidak ikut dalam KTT di Damaskus, demikian Xinhua.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008