Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta umat Islam untuk menghadapi "Islamphobia" dengan cara yang baik. Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Kanzus Shalawat, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, Presiden yang berbicara di depan ribuan warga mengatakan, saat ini dunia mengenal ketakutan terhadap Islam atau Islamphobia yang telah salah mengerti Islam. "Banyak yang menganggap Islam agama yang tidak menebar keadilan dan harmoni," ujarnya. Untuk itu, Presiden meminta agar umat Islam menghadapi Islamphobia itu dengan cara membangun pengertian, dialog, serta kerjasama. "Yang tidak baik, hadapi dengan cara-cara baik. Jadi bisa tunjukkan Islam adalah agama perdamaian, dan memberikan kasih sayang dan harmoni kepada kita semua," tuturnya. Kepada kaum ulama, Presiden meminta peran mereka agar terus menerus membimbing umat guna memperkokoh ketaqwaan dan membangun karakter Islami yang bisa hidup harmoni dengan umat lain. "Harus betul-betul satu padu ulama dan rakyat agar kehidupan ke depan lebih baik," ujarnya. Dalam pesan maulidnya, Presiden mengajak masyarakat guna meneladani Nabi Muhammad SAW yang sabar saat melakukan transformasi di kota Madinah. Perjuangan Nabi itu, menurut dia, patut dicontoh oleh umat Islam di Indonesia guna melakukan transformasi pasca krisis. Peringatan Maulid Nabi di Masjid Kanzus Shalawat, Jalan Wahidin, Pekalongan yang dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai basis Nadhlatul Ulama (NU) itu di"banjiri" oleh ribuan umat Islam dari berbagai pondok pesantren di sekitar Pekalongan. Namun, hanya mereka yang memiliki undangan yang boleh memasuki area peringatan Maulid, sehingga banyak warga sekitar yang kecewa dan hanya bisa mendengarkan pidato presiden dari kejauhan. Akibatnya, sempat terjadi dorong-dorongan antara warga dan petugas keamanan. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ali Mufidz dalam sambutannya mengatakan peran kaum ulama di Jawa Tengah sudah aktif dalam membimbing umat. Peran itu, menurut dia, sudah terbukti dari pelaksanaan Pilkada di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang berlangsung aman dan damai. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008