Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga pesisir Jakarta di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, memberikan komentar soal tumpahan minyak mentah Pertamina di perairan Karawang yang merambah ke perairan Kepulauan Seribu.

Misalnya, Sayihin, yang menyebut dirinya tidak khawatir dengan kemungkinan tumpahan minyak juga akan sampai ke perairan pesisir utara Jakarta karena menurut dia hal itu tidak akan terlalu berpengaruh bagi warga sekitar.

Baca juga: Nelayan Muara Angke keluhkan tangkapan kurang akibat tumpahan minyak

Baca juga: Pertamina agar berkoordinasi dengan K/L tanggulangi tumpahan minyak


“Sekarang indikasinya apa kalau sampai kena, pengaruhnya apa buat warga,” kata dia ketika ditemui di lapak dagangnya di Kali Adem, Jumat.

Sahiyin juga berpendapat bahwa pihak yang akan terimbas dari tumpahan minyak adalah nelayan.

“Soalnya nelayan kan kontak langsung, sementara  kita warga jarang kontak langsung sama laut, mandi di laut juga tidak pernah,” tambah Sahiyin.

Begitu juga yang dikatakan Ruhyani. Menurut dia, tumpahan minyak tersebut tidak akan banyak memengaruhi laut pesisir Jakarta.

“Kayaknya jauh sekali, ya, kalau pun sampai ya paling sisa-sisa saja. Lagi pula laut di sini sudah biasa kotor begitu,” kata Ruhyani.

Berbeda halnya dengan yang diutarakan oleh Hilmi, warga lainnya yang justru belum mengetahui informasi tumpahan minyak tersebut. Ia mengaku khawatir.

“Khawatir juga sih karena itu kan mengandung unsur limbah, nanti ikan mabuk, mati, ke air juga jelek merusak lingkungan,” ucap Hilmi.

Baca juga: LSM: Pertamina tutup informasi tumpahan minyak di Karawang

Hilmi yang bekerja di pelelangan ikan itu menyebut bahwa air laut biasa digunakan untuk menyiram kapal dan mencuci ikan. Jika tercemar akan berpengaruh terhadap dua kegiatan itu.

“Nanti jadi bau minyak,” ujar dia.

Kendati ada ragam pendapat warga pesisir Jakarta terhadap isu tersebut, baik Sahiyin, Ruhyani, maupun Hilmi sepakat berharap tumpahan minyak tidak akan sampai di wilayah perairan mereka.

“Sampai sekarang sih tidak ada di sini, dan harapannya jangan sampai masuk sini, mudah-mudahan,” kata Hilmi.

Sebelumnya, minyak mentah dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) tumpah di perairan Karawang pada Kamis (25/7) pekan lalu.

Akibat terbawa arus laut, tumpahan minyak itu sampai di perairan Kepulauan Seribu, khususnya di tiga pulau, yaitu Pulau Air, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Rambut.

Hingga saat ini, belum ada indikasi tumpahan minyak itu sampai juga di perairan Jakarta Utara.

Baca juga: Walhi: Tumpahan minyak mentah Pertamina sampai di Kepulauan Seribu

Pewarta: Suwanti
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019