Samarinda (ANTARA News) - Satu kapal Fery penyeberangan berpenumpang 22 orang yang tenggelam di Sungai Mahakam, Desa Tanjung Laong, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin dinihari mengakibatkan tiga penumpangnya hilang dan hingga malam harinya belum ditemukan.
Tiga penumpang tersebut, yakni Tia (15), Hardi (35) dan Amiruddin (27), dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut, sementara 19 lainnya, termasuk kedua motoris kapal feri penyeberangan itu selamat.
Bangkai kapal feri yang naas tersebut berhasil dievakuasi Senin siang, namun hingga Senin sore ketiga penumpang yang hilang itu masih dalam pencarian.
Kapal feri itu hendak menuju ke Dermaga Kayu Mas, Desa Margasari, Kecamatan Loa Kulu, namun baru sekira 100 meter meninggalkan dermaga Tanjung Long tiba-tiba saja tenggelam.
Salah seorang korban yang berhasil selamat, Arbain, mengungkapkan bahwa kapal feri itu langsung menukik ke dalam sungai sekitar 15 menit setelah meninggalkan dermaga Tanjung Long.
"Kami mau pulang setelah tampil di sebuah acara perkawinan di Tanjung Long. Kami tidak tahu, tiba-tiba kapal itu langsung nyunsep ke sungai," kata Arbain, yang juga pimpinan rombongan penumpang dari Cempaka Elekton.
Salah seorang korban hilang yang bernama Tia, kata Arbain, adalah penyanyi Cempaka Elekton. Sementara itu, anak Arbain yang baru berusia 15 tahun berhasil diselamatkan warga.
"Situasinya sangat panik, sehingga saya tidak berpikir apa-apa lagi, kecuali bagaimana caranya bisa menyelamatkan diri masing-masing. Anak saya saja diselamatkan orang lain," katanya.
Pimpinan Cempaka Elekton itu mengaku, tidak merasakan kejanggalan saat kapal feri yang dikemudian Mahfud tersebut meninggalkan Dermaga Tanjung Long. Dia menduga, tenggelamnya kapal itu akibat kelebihan penumpang.
"Sebelum meninggalkan dermaga, kapal itu normal saja. Kemungkinan, kapal itu kelebihan berat karena banyak penumpang berada di bagian depan," kata Arbain.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Loa Kulu, Ajun Komisaris Pol. Suradji, mengungkapkan bahwa polisi masih menyelidiki penyebab pasti tenggelamnya kapal feri berpenumpang 22 orang tersebut.
"Kapal itu mengangkut delapan orang rombongan elekton, serta beberapa warga lainnya. Dari keterangan saksi dan korban yang selamat, kapal itu diperkirakan berpenumpang 22 orang," katanya.
Dugaan sementara, kata Suradji, kapal feri itu tenggelam akibat kelebihan kapasitas. Selain mengangkut 22 penumpang, kata Suradji, kapal yang dikemudikan Mahfud juga mengangkut satu sepeda motor dan alat-alat musik.
"Motoris kapal itu masih kami mintai keterangan sementara kapal fery yang berhasil dievakuasi di pinggir sungai, akan kami jadikan barang bukti," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008