Mamuju (ANTARA News) - Kenaikan harga terigu dari Rp7.500 per Kg menjadi Rp 11.500 per kg di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) dikeluhkan ibu rumah tangga (IRT) pada bulan suci ramadhan dan menjelang lebaran Idul Fitri 1430 Hijriah.

Neni salah seorang IRT di Kelurahan Binanga, yang juga bekerja sebagai penjual kue dadakan dibulan suci ramadhan, di Mamuju, Minggu, mengeluhkan kenaikan harga terigu tersebut, karena sulit untuk berjualan kue karena modal yang dikeluarkan cukup tinggi.

"Keuntungan yang kami dapatkan dengan kenaikan harga terigu dari hasil menjual kue sangat sedikit karena modal yang dikeluarkan untuk membeli terigu sebagai bahan baku kue yang akan dijual dipasaran juga cukup tinggi,"ujarnya.

Ia mengatakan, harga kue yang dijualnya sekitar Rp500 per biji tidak akan mungkin dinaikkan karena dikhawatirkan tidak laris terjual jika harganya dinaikkan menyesuaikan dengan harga terigu yang mahal tersebut.

"Pedagang kue tidak ada yang berani menaikkan harga, karena takut tidak akan ada yang beli, sehingga keuntungan yang didapatkan penjual kue sangat sedikit,"katanya.

Hal yang sama dikatakan Farida IRT lainnya dikelurahan Rimuku, ia juga mengeluhkan kenaikan harga terigu apalagi disaat menjelang lebaran Idul Fitri 1430.

"Kalau harga terigu tidak turun kami pasti kesulitan untuk membuat kue-kue pada saat menghadapi lebaran nanti, karena bukan hanya terigu yang melonjak tetapi berbagai kebutuhan pokok lainnya,"katanya.

Ia meminta pemerintah segera mengantisipasi kenaikan harga terigu tersebut karena cukup menyulitkan warga dalam menghadapi lebaran.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009