Singapura (ANTARA News) - Minyak turun di perdagangan Asia, Rabu, karena para investor menunggu penerbitan laporan data energi Departemen Perdagangan Amerika Serikat, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Oktober turun 67 sen menjadi 70,20 dolar per barel.

Minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman Oktober turun 76 sen menjadi 69,10 dolar per barel.

Departemen Energi (DoE) AS mengeluarkan laporan inventaris mingguan setiap Rabu, yang menjadi indikator permintaan minyak di pengguna energi terbesar dunia itu.

Analis yang dimintai pendapatnya oleh Dow Jones Newswires memperkirakan inventaris minyak mengalami penurunan 2,5 juta barel pekan lalu, sementara cadangan bensin mengalami kenaikan 600.000 barel.

Cadangan minyak sulingan, yang termasuk minyak pemanas dan minyak disel, diprediksi meningkat 1,4 juta barel.

Harga minyak ditutup sedikit melemah Selasa, didukung data ekonomi yang mengindikasikan suatu pemulihan di ekonomi Amerika Serikat, dengan pembelanjaan orang-orang Amerika yang lebih besar pada Agustus.

Data resmi menunjukkan bahwa penjualan eceran AS lebih kuat dari pada yang diprediksikan 2,7 persen pada Agustus dibanding Juli, dipicu oleh program populer pemerintah "Cash for Clunkers".

Sementara itu Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia, mengatakan dalam laporan bulanannya Selasa bahwa permintaan minyak dunia pada 2009 diperkirakan berkurang 1,56 juta barel per hari menjadi 84,05 juta barel per hari.

Tetapi laporan itu juga menyebutkan bahwa pada 2010, permintaan nampaknya akan naik menjadi 84,6 juta barel per hari, demikian AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009