Washington (ANTARA News) - Perwira militer penting AS Laksamana Mike Mullen, Jumat melakukan pertemuan rahasia di Jerman dengan komandan NATO di Afghanistan untuk membicarakan permintaan pasukan tambahan, kata para pejabat.

Mullen bertemu dengan Jendral Stanley MChrystal di pangkalan udara Ramstein" agar ia memperoleh satu pengertian yang lebih baik tentang permintaan jenderal itu" bagi pasukan tambahan, kata seorang pejabat pertahanan yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada AFP.

Pertemuan yang tidak diumumkan itu dilakukan pada saat sangat penting dalam perang di negara itu sementara strategi besar Presiden AS Barack Obama dalam menghadapi korban yang meningkat, pemilu Afghanistan yang disengketakan dan menurunnya dukungan publik bagi misi di dua sisi Atlantik itu.

Imbauan McChrystal bagi penambahan pasukan dan dana secara resmi akan diajukan kepada Menteri Pertahanan Robert Gates, Sabtu tetapi Gates memutuskan akan menangguhkan pengajuan permintaan itu kepada Obama sampai pemerintah merampungkan peninjauan strategi perang.

Rincian dari permintaan McChrystal itu tetap tidak jelas tetapi ia kabarnya diperkirakan akan meminta tambahan pasukan 10.000 sampai 40.000 personil.

McChrystal , yang memangku jabatannya Juni setelah orang yang digantikannya dipecat, memperingatkan dalam sebuah penilaian yang dibocorkan ke media Amerika pekan ini bahwa misi pimpinan NATO akan mengalami kegagalan dalam perang dalam setahun tanpa adanya penambahan pasukan.

Pejabat pertahanan itu membantah terjadi ketegangan antara para pemimpin militer dan Gedung Putih menyangkut langkah membuat keputusan tentang Afghanistan.

Laksamana Mullen dan para kepala staf lainnya sepakat tentang perlunya meninjau misi itu enam bulan setelah Obama mengungkapkan satu strategi yang dipusatkan meningkatkan keamanan dan pembangunan ekonomi, kata pejabat itu.

Tetapi para perwira penting mengakui operasi kontra pemberontakan "dinamis" dan ada "satu garis sangat jelas antara keberhasilan dan kegagalan," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009