Jakarta (ANTARA News) - Warga Rawa Bebek, di RW 01 dan 012, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (27/9) sore, mengalami kesulitan air bersih akibat rumahnya terbakar.

"Bahkan warga disekitar lokasi kebakaran, rumahnya gelap gulita. Warga korban kebakaran pun, juga mengalami kesulitan air bersih," kata Lurah Penjaringan Ali Mudasir, di Jakarta, Minggu.

Sementara 1158 rumah yang hangus terbakar, dijaga keamanan setempat dibantu pihak kepolisian.

Menurut Mudasir, saat ini penampungan dibagi dua. Di lapangan rusun Tanah Pasir dan sekitar di bawah tol Rawa Bebek.

"Bintalkesos dari Pemkot Jakarta Utara, sudah memasang tenda penampungan korban kebakaran," katanya.

Dikatakan, sebanyak 1446 kepala keluarga dan 5521 jiwa akan ditampung di dua tempat penampungan sementara tersebut.

Bahkan empat dapur umum, akan dibuat untuk menyiapkan makanan korban kebakaran.

"Secepatnya dapur umum akan dibuat, agar warga korban kebakaran dapat makan malam," katanya.

Data dari kelurahan Penjaringan, warga yang akan menempati penampungan dari RW 011 yakni RT 011, 018, 019, 020 dan 021.

Sementara RW 012 warga RT 01 hingga RW 06 menempati tenda yang dibangun di rusun Tanah Pasir.

Untuk menjaga keamanan barang berharga, sebanyak 33 anggota Brimob bersenjata laras panjang melakukan penjagaan.

Tenda penginapan anggota Brimob pun dibangun, di dekat lokasi kebakaran.

Salah seorang warga, Nurul Hakim (31) warga RT 012/03, mengatakan warga membutuhkan WC Umum dan air bersih.

"Warga korban kebakaran butuh air buat mandi," keluh ayah satu anak itu saat di temui dikolong tol Rawa Bebek.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009