Cibinong (ANTARA News) - Hasil hitung cepat yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor putaran kedua, pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 54,45 persen dan yang tidak menggunakan hak piliih 45,55 persen.

Berdasarkan hasil tersebut, diperkirakan pemilih yang menggunakan hak pilihnya sekitar 1.527.776 hingga 1.548.538 pemilih, sedangkan golput diperkirakan 1.262.024 sampai dengan 1.292.686 pemilih.

"Pada hitung cepat yang menggunakan norma statistik, tidak diperoleh angka absolut pemilih karena ada galat atau simpangan, dengan margin error satu persen," kata Manajer Riset Jaringan Isu Publik (JIP) Setiwa Darma, di Bogor, Senin.

Dijelaskannya, hitung cepat tersebut dilakukan LSI-JIP di 320 tempat pemungutan suara (TPS) yang dipilih secara acak dengan metode "multistage random sampling".

Dengan metode tersebut, kata dia, toleransi kisaran perolehan suara plus minus satu persen.

Direktur Riset LSI, Arman Salam, menegaskan bahwa data hitung cepat yang dilakukan LSI-JIP pada Pilbup Bogor putaran kedua, adalah akurat dengan "margin error" hanya satu persen.

Ia menegaskan, LSI telah bekerja melakukan hitung cepat pada pada 57 kali Pilkada, yakni 23 Pilkada Provinsi, 27 Pilkada Kabupaten, serta 16 Pilkada Kota, seluruhnya hasil hitungannya akurat.

"Keakuratan hasil hitung cepat yang dilakukan LSI diketahui setelah KPU setempat mengumumkan hasil penghitungannya," katanya.

Sementara itu, hasil penghitungan yang dilakukan sebuah harian lokal memperoleh hasil, tingkat partisipasi pemilih sebanyak 1.570.327 pemilih (55,79 persen). Itu berarti suara golput sebanyak 1.240.135 pemilih (44,21 persen) dari daftar pemilih tetap (DPT) 2.810.462 pemilih.

Hasil penghitungan suara yang dilakukan tim sukses pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurrachman (Rachman), baru mencapai 90 persen, dengan tingkat partisipasi pemilih 1.386.561 pemilih. Masih ada kekurangan rekapitulasi suara sekitar 10 persen lagi.

Sedangkan, pasangan Fitri Putra Nugraha alias Nungki - Endang Kosasih (Nusae) tidak bersedia memberikan hasil penghitungan suara.

Humas Tim Sukses Nusae, Hidayat Royani mengatakan, Nusae melakukan penghitungan suara untuk kepentingan internal Nusae, tidak untuk dipublikasikan.

Sedangkan, KPU Kabupaten Bogor, sejak tiga hari sebelum pemilihan, Kamis (27/11), menegaskan tidak akan melakukan hitungan cepat dan hitungan sementara.

Ketua KPU Kabupaten Bogor, Muhammad Aan Hanafiah mengatakan, KPU baru akan mengumumkan hasil penghitungan suara, pada rapat pleno KPU, di Cibinong, Jumat (5/12).

Rapat pleno tersebut, kata dia, dihadiri seluruh pihak terkait, terutama kedua tim sukses pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Bogor. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008