Malang (ANTARA News) - Tujuhbelas universitas di Indonesia, ambil bagian dalam "Kompetisi Rocket Air Indonesia (KRAI) 2009 di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, memperebutkan piala bergilir Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Ketua Panitia KRAI Amrizal mengatakan, Rabu, kompetisi ini merupakan yang ke-8 digelar di UB dan diikuti sebanyak 25 tim dari 17 univeritas.

"Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini hanya memperebutkan Piala Menristek. Tahun sebelumnya Mendiknas turut mensponsori kompetisi ini, sedangkan tahun ini tidak," katanya.

Meski demikian, minat univeritas dalam mendaftarkan timnya untuk mengikuti kompetisi ini cukup tinggi, terbukti peserta tahun ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. "Tahun ini pesertanya 25 tim, sedangkan tahun lalu hanya 23 tim," ujarnya.

Selain itu, kelas yang dilombakan tahun ini lebih banyak, yakni dua kelas meliputi kelas tembak sasaran dengan pola melewati rintangan berupa silinder dan kelas vertikal yang melewati rintangan berupa net.

"Dari masing-masing kelas, yang kami nilai adalah ketepatan dalam meluncurkan roket ke sasaran yang berdiameter 1 hingga 4 meter," katanya.

Sebelum kegiatan ini digelar, peserta diwajibkan mempresentasikan dasar teori dari roket yang mereka bawa di depan dewan penguji. Ini sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian.

"Setiap tim berusaha menjelaskan sedetail mungkin tentang roket yang mereka tampilkan, dan bagaimana mereka akan meluncurkan," katanya.

Dari kompetisi ini, harapannya nanti akan muncul teknologi terbaru di bidang keilmuan roket, dan berkelanjutan pada ilmu teknologi luar angkasa. "Kami berharap Indonesia mempunyai teknologi terbaru dalam peluncuran roket, sehingga sangat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan Indonsesia," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009