Washington (ANTARA News) - Otoritas AS, Selasa, mengumumkan pembentukan satuan tugas baru untuk menindak penipuan keuangan, dengan mengatakan misinya adalah untuk mencegah "kehancuran yang lain."

"Financial Fraud Enforcement Task Force" (Gugus Tugas Penegakan Penipuan Keuangan) baru pemerintahan Presiden Barack Obama menggantikan gugus tugas yang didirikan pada tahun 2002 menyusul skandal di Enron dan perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Gugus tugas yang dipimpin oleh departemen kehakiman dan departemen Keuangan bertujuan menyelidiki dan menuntut hipotek (mortgage), sekuritas, dan penipuan perusahaan, termasuk pemulihan dana bagi korban.

"Misi gugus tugas ini tidak hanya meminta pertanggungjawaban orang-orang yang membawa krisis keuangan terakhir, tapi untuk mencegah terjadi kehancuran yang lain," Jaksa Agung Eric Holder mengatakan dalam mengumumkan upaya tersebut.

"Kami akan gigih dalam penyelidikan kami pada perusahaan dan kesalahan keuangan, dan tidak akan ragu untuk membawanya, dimana tepat, untuk kesalahan pidana pada bagian dari bisnis dan eksekutif bisnis."

Lebih dari 20 badan federal akan menjadi bagian dari gugus tugas, termasuk FBI, Federal Trade Commission, dan US Postal Inspection Service.

"Melalui Financial Fraud Task Force, kami membuat jelas bahwa pemerintahan Obama akan bertindak secara agresif dan proaktif dalam upaya terkoordinasi untuk memerangi penipuan keuangan," kata Menteri Keuangan Timothy Geithner seperti dilaporkan AFP.

"Ini tidak cukup untuk menuntut penipuan setelah itu menyebar luas. Kami tidak bisa menunggu masalah ke puncak sebelum kami menjawab."

"Kami sedang mencari reformasi keuangan yang komprehensif untuk menciptakan yang lebih stabil, sistem keuangan lebih aman dan meningkatkan strategi penegakan kami. Melakukannya akan membantu menghentikan tren penipuan keuangan sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan meluas ke seluruh sistem perekonomian kita."

Geithner mengakui bahwa pemerintah "datang ke krisis ini tanpa dasar alat yang kami perlukan dalam rangkamengatasi kerusakan."

"Itu sebabnya kami bekerja keras dengan pimpinan Kongres mencoba memastikan tempat yang kita peroleh dalam satu set alat dan aturan prosedur untuk memastikan bahwa kita bisa mengelola kegagalan," ia menambahkan.

Departemen kehakiman mengatakan Selasa bahwa 7.641 orang telah mengaku bersalah atas kejahatan keuangan pada tahun 2009 di Amerika Serikat.

Sementara itu, SEC mengatakan telah mengembalikan sekitar 6,6 miliar dolar kepada investor yang dirugikan sejak tahun 2002.

Gugus tugas didirikan hanya beberapa jam setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa lebih daripada 14.700 orang Amerika dengan rekening bank di luar negeri yang tidak diketahui datang kembali untuk menyelesaikan pajak setelah tawaran amnesti. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009