Jakarta (ANTARA News) - Kontingen TNI dipercaya PBB membelah hutan untuk membuka jalur Dungu-Faradjee, di wilayah utara bagian timur Negara Demokratik Kongo yang langsung berhubungan dengan dua negara tetangganya Sudan dan Uganda.

Pembukaan jalur tersebut diawali dengan survey oleh Kontingen Garuda XX-G yang bergabung dalam misi perdamaian PBB di Kongo (Monuc), sejak 17-20 November 2009, yang dipimpin langsung Komandan Satgas Konga XX-G Letkol Czi Arnold A.P Ritiauw.

Dalam survei selama empat hari di jalur sepanjang 155 kilometer itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XX-G/Monuc Letkol Czi Arnold didampingi Farooq (Engeneering Section) wilayah Dungu, Abdul Wahab (Field Operation Manager) serta beberapa tenaga ahli jalan dan jembatan PBB.

Selain itu, Kontingen Garuda juga mendapat pengawalan dari Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Maroko yan dilengkapi kendaraan dan persenjataan tempur lengkap.

"Pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan kota Dungu ke Faradjee, bertujuan membuka akses masyarakat Dungu dan Faradjee dalam beraktifitas, mengingat kota Dungu direncanakan sebagai pusat kegiatan perekonomian dan administrasi pemerintahan di wilayah utara bagian timur negara Kongo di masa datang," tutur Arnold.

Tak hanya itu, jalur Dungu-Faradjee dapat menghubungkan tiga negara yakni Kongo-Uganda dan Sudan, di mana Kongo merupakan pendukung kehidupan ekonomi utama.

"Ini merupakan kehormatan bagi Kontingen Garuda XX-G/Monuc mendapat misi membuka dan membangun jalan dan jembatan berjarak 155 Km, karena dapat mendukung kehidupan sosial ekonomi negara tersebut," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009