Manado (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) untuk riset bidang kelautan dalam bentuk kelompok kerja eksplorasi kelautan (Working Group Ocean Exploration) pada Joint Commission Meeting II.

Wakil pemerintah RI dalam Kerjasama Bilateral Penelitian RI-AS, Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), Gellwynn Jusuf sementara dari National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) adalah Assiten Administrasi NOAA, Craig Mc Lean.

"Ada beberapa poin penting dalam Working Group Ocean Exploration pada Joint Commission Meeting II diantaranya bisnis manajemen perikanan, penelitian lautan dan iklim dan ekplorasi kelautan," kata Gellwynn di Manado, Senin.

Gellwynn mengatakan sebenarnya batas waktu kerjasama riset kelautan dengan NOAA tidak ada batas, tetapi karena kerjasama antar dua negara hanya tiga tahun.

"Mengenai sumber dana untuk riset kelautan adalah kerjasama dan saling memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak," katanya.

Kerjasama ini membuka peluang sekaligus tantangan dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas lembaga riset kelautan di Indonesia.

"Demikian pula hasil akhir eksplorasi Indonesia-US Expedition Sangihe-Talaud (INDEX SATAL-2010) yang membuka khasanah ilmu pengetahuan tentang laut dalam kita sangat perlu disebarluaskan kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman sekaligus menggugah minat untuk mempelajari berbagai fenomena laut kita," kata Gellwynn, menambahkan.

Riset yang perlu dilakukan adalah memperbanyak observasi misalnya mengenai fenomena laut, karena akhir-akhir ini adanya gejala perubahan iklim yang menyebabkan terjadinya anomali, ujarnya.

"Riset yang dilakukan dapat mengetahui kapasitas laut dalam terutama di wilayah timur Indonesia yang memiliki sumber daya laut yang besar, dan diharapkan jangan terjadi pengurangan termasuk menyiapkan lingkungannya," katanya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010