Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali harus pulang tanpa gelar setelah satu-satunya wakil di final, Taufik Hidayat, kalah oleh pemain China Chen Jin.

Pada partai kedua final yang berlangsung di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Minggu, Taufik, unggulan kelima kalah dua game langsung dari unggulan keempat Chen Jin 13-21, 15-21 dalam 47 menit.

Kegagalan tersebut membuat Indonesia untuk kali kedua berturut-turut tidak meraih gelar di Kejuaraan Dunia setelah tahun lalu di Hyderabad, India, satu-satunya finalis asal Indonesia Nova Widianto/Liliyana Natsir juga keluar sebagai "runner-up".

"Harus kita akui, dan berlatih lebih keras lagi," ujar Sekjen Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Yacob Rusdianto mengenai kegagalan Indonesia tersebut.

Dia menilai Taufik sudah main bagus. Akan tetapi, lawannya lebih bagus. Bahkan, semua serangan Taufik mampu dikembalikan, termasuk bola-bola sulit yang dilancarkannya selalu dapat diantisipasi Chen Jin.

"Tim China betul-betul sudah mempelajari permainan lawan termasuk Taufik, kita harus akui mereka tetap yang terbaik saat ini," katanya menambahkan.

Yacob yang sebelumnya mengatakan bahwa Kejuaraan Dunia tersebut akan menjadi gambaran Indonesia di Asian Games yang berlangsung di Guangzhou, China, akhir tahun ini. Dan, pihaknya akan memanfaatkan sisa waktu tiga bulan untuk melakukan persiapan yang baik.

"Kami ditarget satu medali (di Asian Games), tentunya akan kita usahakan maksimal. Persaingan ketat dan Lin Dan pun di sini bisa kalah, jadi sisa tiga bulan dengan persiapan yang baik mudah-mudahan bisa berhasil," katanya berharap.


Kalah Segalanya

Pada game pembuka, Chen Jin langsung melaju 7-0. Namun, sebagian poin tersebut diperoleh akibat pengembalian Taufik yang kurang akurat sehingga pukulannya banyak keluar bidang lapangan.

Sejak itu juara Swiss Super Series tersebut tidak pernah terkejar oleh Taufik dan menutup game pertama dengan kemenangan 21-13 saat pengembalian Taufik menyangkut di net.

Taufik berusaha memperketat jarak angka di awal game kedua hingga kedudukan 10-12. Namun, setelah itu beberapa kesalahan kembali membuatnya tertinggal hingga 10-17 dan 12-20.

Ia berusaha menambah beberapa angka sebelum pengembalian yang jatuh di luar bidang lapangan membawa kemenangan bagi Chen Jin.

"Dia lebih bagus segala-galanya, dari segi fisik dan yang lain saya kalah," kata Taufik yang pada 10 Agustus lalu berusia 29 tahun.

Sebelumnya, China sudah meraih satu gelar saat pasangan unggulan delapan Zheng Bo/Ma Jin mengalahkan rekan senegara mereka unggulan enam He Hanbin/Yu Yang 21-14, 21-10.

Negeri Tirai Bambu itu berpeluang menyapu bersih gelar karena selain memastikan final sesama pemain China pada tunggal dan ganda putri, mereka juga meloloskan finalis pada ganda putra.(*)
(T.F005/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010