PBB (ANTARA News) - Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa Selasa menunjuk mantan presiden Chile Michelle Bachelet untuk memimpin sebuah badan super baru PBB yang dimaksudkan untuk meningkatkan kampanye guna memajukan hak-hak wanita.

"Wanita PBB" akan menyatukan empat badan PBB yang menangani urusan wanita yang ada sekarang ini, dalam tindakan untuk membawa urgensi dan kekuatan baru ke upaya persamaan gender internasional.

Bachelet, seorang sosialis moderat berusia 58 tahun, meninggalkan jabatan presiden Chile Maret lalu setelah empat tahun sebagai salah satu pemimpin paling populer dalam sejarah negara itu.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia telah membawa "kepemimpinan global dan keterkenalan global" ke jabatan barunya.

Ban Ki-moon mengatakan saat mengumumkan penunjukan Bachelet bahwa ia ingin badan baru itu akan menjadi "badan yang berpengaruh, dinamis dan efektif".

Menurut dia, Bachelet dapat membuat badan itu menjadi "kekuatan nyata". "Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinannya yang kuat kita dapat meningkatkan kehidupan jutaan wanita dan anak perempuan di seluruh dunia."

Badan baru itu mempunyai nama resmi "UN Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women" -- tapi akan dikenal sebagai "Wanita PBB".

Wanita PBB akan mengumpulkan Divisi PBB unuk Pemajuan Wanita, Institut Riset dan Pelatihan Internasional untuk Pemajuan Wanita, Kantor Penasehat Khusus mengenai Masalah Gender dan Pemajuan Wanita serta Dana Pembangunan PBB untuk Wanita (UNIFEM).

Sekjen PBB menyatakan bahwa pembentukan Wanita PBB merupakan salah satu dari prioritas-prioritasnya sejak menjabat pada 2007.

"Bachelet menyadarkan posisi kritis sejarah kepemimpinan dinamis dan global, keterampilan politik dan kemampuan luar biasa untuk membuat konsensus."

Penunjukan Bachelet, menurut Ban, telah disetujui oleh panel seleksi. Pada awalnya ada 26 calon untuk jabatan tersebut, kemudian terpilih tiga calon yang masing-masing diwawancarai oleh Ban.

Majelis Umum PBB membentuk badan baru Wanita PBB itu Juli lalu dan memerintahkan agar badan itu mulai operasional pada 1 Januari 2011.

Ban menyoroti bahwa hanya ada tiga setengah bulan tersisa bagi Wanita PBB untuk operasional pada waktunya, tapi ia bersikeras bahwa semua dasar pentingnya telah diletakkan.

Ia menyatakan ia akan bekerja secara dekat dengan Bachelet untuk meyakinkan badan baru itu memenuhi "harapan yang tumbuh begitu banyak jutaan wanita dan anak perempuan di dunia".

Beberapa diplomat mengatakan Bachelet telah didekati awal tahun ini untuk mengambilalih Wanita PBB tapi ia enggan.

Jabatan barunya akan berat, karena PBB dengan tetap mengakui bahwa "ketidaksamaan gender masih berurat berakar dalam setiap masyarakat".

Bachelet telah pemimpin di antara politisi wanita, dengan menjadi presiden wanita pertama di Chile. Tapi banyak masalah -- berkisar dari perkosaan massal atas ratusan wanita di Republik Demokratik Kongo timur pada awal Agustus hingga upaya untuk mengurangi jumlah kematian sangat besar dalam kelahiran anak -- akan meminta sumber yang sangat besar dan kemampuan politik.

Peningkatan kesehatan wanita adalah salah satu sasaran penting yang ditetapkan oleh MDGs 2000, yang akan menjadi topik pertemuan puncak besar di New York pekan depan.

Ban menegaskan wanita dan anak-anak akan menjadi "inti" upaya PBB untuk mencapai tujuan dengan targetnya 2015.

AFP/S008

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010