Waykanan, Lampung  (ANTARA News) - Aktivis lingkungan hidup (LH) Waykanan mendirikan Bank Pohon Fastabiqul Khoirot (Faskho) seiring peningkatan pembangunan secara tidak langsung mengakibatkan bertambahnya luas lahan kritis di daerah tersebut.

"Luas lahan kritis di Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun di luar DAS Waykanan bertambah. Adapun penyebab utama kerusakan lahan satu dekade ini ialah penebangan hutan yang dilakukan secara tidak bijaksana serta konversi lahan kurang terkendali, selain itu juga, didukung pertumbuhan berbagai industri perkebunan serta peningkatan perumahan," kata Rusli Arsyad di Blambanganumpu, Kamis.

Aktivis lain, Josua Tambunan, mengatakan bertambahnya luas lahan kritis di daerah sebelah timur Kabupaten Lampung Barat itu menyebabkan berkurangnya volume air hujan yang terserap tanah.

"Berdasarkan pengamatan kami selama ini, dampak yang sudah terjadi ialah debit aliran sungai Way Besay dan Way Umpu juga sungai lainnya pada musim hujan dari waktu ke waktu semakin meningkat, sedang saat musim kemarau air justru sangat berkurang," ujarnya.

Lebih lanjut Tambunan menjelaskan, perubahan struktur DAS mengakibatkan penurunan daya tampung sungai yang pada gilirannya akan menimbulkan banjir pada musim hujan di daerah hilir serta kekeringan pada musim kemarau.

Aktivis lainnya, M. Nuril Huda mengatakan keberadaan Bank Faskho guna mendukung pelaksanaan gerakan penghijauan serta memperbaiki kualitas lingkungan di lahan kritis yang berada di Kabupaten Way Kanan.

"Salah satu tujuan kami mendirikan Bank Pohon Faskho ialah membangun pusat penyediaan bibit tanaman yang dapat diakses oleh masyarakat yang ingin melakukan perbaikan lingkungan," ujarnya.

Guna mencapai hal tersebut, Nuril mengatakan lebih lanjut, Bank Pohon Faskho akan menggalang aliansi, kemitraan, dan kerjasama untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berkesinambungan dengan pihak-pihak yang berkompeten.

Senada dengan Rusli, Tambunan dan Nuril, aktivis lainnya, Yudo Jadmiko mengharapkan, Bank Pohon Faskho mampu berpartisipasi terkait pelestarian dan perbaikan kualitas lingkungan melalui peran aktif masyarakat dalam bentuk penyediaan dan penanaman pohon.

"Harapan kami ke depan, kerja sama yang baik dan berkesinambungan dalam gerakan nyata penyediaan dan penanaman pohon dengan masyarakat dan pihak yang berkompeten akan terjalin baik," ujarnya.

Lebih lanjut menurut Yudo, saat ini pihaknya sudah memiliki 1000 pohon dengan berbagai jenis dan fungsi sebagai modal berdirinya Bank Pohon Faskho. (ANT-247/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010