Muarabungo, Jambi (ANTARA News) - Pemkab Bungo tengah mengajukan hak paten atas merek beras "Tigo Sari" mengingat makin tingginya daya serap dan produksi padi sawah dan ladang di Kabupaten Bungo, Jambi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bungo Harmadji saat dihubungi di Bungo, Kamis, mengatakan, pihaknya telah mengajukan kepada Kementrian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak paten atas merek beras Tigo Sari.

"Kita sudah melakukan pemasaran terhadap beras Tigo Sari milik Bungo, sebelum kita lebih luas lagi memasarkan beras tersebut," katanya.

Harmadji menjelaskan, perkembangan pertanian pangan Bungo pada tahun 2009 khusus untuk tanaman padi sawah dan padi ladang mencapai 44.493 ton atau mengalami peningkatan dari 34.544 ton pada tahun 2008.

"Peningkatan produksi tani ini disebabkan keinginan masyarakat untuk kembali ke sawah, sudah mulai khususnya di daerah transmigrasi," katanya.

Pihaknya selalu memberikan penjelasan ke kelompok tani melalui penyuluh untuk memanfaatkan tanah kosong atau lahan tidur, untuk ditanami padi atau tanaman palawija lainnya.

Hasilnya ada beberapa petani yang sudah mulai kembali bertani, namun masih banyak juga lahan tidur yang belum bisa digunakan.

Untuk produksi tanaman lainnya, produksi jagung mencapai 7.028 ton, ubi kayu 3.471 ton, kacang tanah 1.108,2 ton dan kedelai 467,86 ton. Sementara itu pada tahun 2009 produksi buah-buahan mencapai 17.194,9 ton dan produksi sayur-sayuran mencapai 9.976,5 ton.

"Kita yakin tahun 2010 ini produksi padi dan tanaman lainnya akan semakin meningkat," ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan produksi tanaman pangan, pemerintah juga telah meluncurkan kebijakan untuk melarang alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan.

"Target kita ketahanan pangan akan tetap kita raih, bahkan swasembada beras akan kita capai," tambah Harmadji.(*)

(ANT-249/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010