Jakarta (ANTARA News) - PT Bumi Resouces Mineral (BRM) akan melakaukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp625 hingga Rp635 per lembar saham.

Total saham yang akan dilepas BRM sebanyak 4,323 miliar saham atau setara dengan 22,35 persen dari total saham yang dicatatkan perseroan.

Direktur Keuangan BRM Yuanita Rohali di Jakarta Senin mengatakan, BRM akan menargetkan dana segar dari IPO sebesar Rp2,7 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi perusahaan pertambangan, serta untuk melunasi utang perseroan kepada Bright Ventures sebesar 150 juta dolar Australia atau Rp1,35 triliun.

"sisa dana akan dipergunakan untuk tambahan pendanaan modal kerja (capital expenditure/capex) anak perusahaan dan modal kerja perseroan (working capital) perseroan dan anak usaha," katanya.

Bumi Minerals merupakan perusahaan tambang yang fokus menggarap tambang-tambang mineral yang memiliki permintaan tinggi di dunia. Melalui enam tambang yang dimilikinya, Bumi Minerals akan memproduksi 6 komoditas mineral yaitu, emas (gold), tembaga (copper), timah hitam (lead), seng (zinc), bijih besi (iron ore), dan berlian (diamond), serta mineral berharga lainnya.

Yuanita menambahkan, selama tiga tahun ke depan BRM telah menyiapkan dana belanja modal sebesar 581 juta dolar AS. Dana belanja modal tersebut akan dipakai sebesar 240 juta dolar AS pada tahun 2011, Sebesar 275 juta dolar AS pada tahun 2012, dan sebesar 66 juta dolar AS pada tahun 2013.

Ia mengharapkan, dengan belanja modal sebesar itu, seluruh anak usaha BRM sudah dapat memberikan kontribusi pada tahun 2014.

"Semua dana itu akan digunakan untuk membiayai anak usaha, karena mereka semua kan belum ada yang menghasilkan. nanti pada tahun 2014, diharapkan semua sudah memberikan kontribusi," ujarnya.

Ditempat yang sama, Direktur Danatama Sekuritas Vicky Ganda Saputra selaku penjamin emisi (under writer) mengatakan, harga saham IPO diyakini akan meningkat sebesar 40 persen hingga 60 persen dari kisaran harga yang ditawarkan saat ini sebesar Rp625-Rp635 per saham.

"Dengan kisaran harga Rp625-Rp635 per saham, maka masih berpotensi upsize hingga 40-60 persen," ujarnya.

Sementara sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT Danatama Makmur dan PT Nomura Indonesia. Sementara agen penjual asing adalah Credit Suisse, JP Morgan serta Nomura International.

Rencananya, anak usaha BUMI ini bakal mencatatkan saham perdananya (listing) pada 2 Desember mendatang. Selain saham, perseroan juga akan mencatatkan waran seri I pada 30 Desember 2010. Jumlah waran yang akan dilepas ini sebanyak 2,882 miiar lembar. Dimana setiap pemegang tiga saham akan mendapat dua lembar waran tersebut (rasio saham dengan waran 3:2).

Disamping menerbitkan saham dan waran, perseroan juga akan melakukan konversi mandatory convertible note (MCN) yang dimilikinya dengan sejumlah saham perseroan dengan harga konversi lima persen di atas harga penawaran. Konversi ini akan dilakukan tiga bulan setelah tanggal pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010