Mamuju (ANTARA News) - Berkas lamaran puluhan mahasiswa yang menggunakan ijazah lulusan Akademi Perawat (Akper) Fatima Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, ditolak sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil pada penerimaan tahun 2010 di wilayah itu.

Nurmawati, salah seorang lulusan Akfer Fatima di Mamuju, Selasa, tak mampu menyembunyikan kekecewaannya karena ijazah yang dikeluarkan pengelola Akper Fatima hingga kini tidak terakreditasi sehingga pihak panitia penerimaan CPNS di Mamuju menolak lamaran mereka untuk diangkat sebagai pegawai negara.

"Lamaran kami ditolak oleh panitia penerimaan CPNS pada Badan Kepegawaian Diklat dan Daerah (BKDD) Mamuju maupun tingkat provinsi akibat ijazah yang dikeluarkan oleh pengelola Akper Fatima dinyatakan belum terakreditasi," ungkap Nurmawati.

Ia mengatakan, bukan hanya mengalami kekecwaan atas penolakan lamaran tersebut, namun dirinya lebih malu terhadap kedua orang tuanya yang telah bersusah payah membiayai hingga lulus di Akper pada tahun ajaran 2008/2009 lalu.

Dia mengemukakan, ada sekitar 50-an lulusan Akper Fatima yang melamar menjadi CPNS terpaksa harus gigit jari karena harapan untuk bisa melamar dengan menggunakan ijazah S1 ini tak dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.

"Pihak pengelola Akper Fatima harus mempertanggungjawabkan atas keadaan yang kami alami baik kerugian materil maupun kerugian moril. Kami pasti malu jika masyarakat setempat mengetahui bahwa ijazah yang kita dapatkan melalui pendidikan sekolah tinggi Akper ini tidak berlaku untuk digunakan melamar baik pegawai negara maupun pegawai swasta," ungkapnya.

Nurmawati mengemukakan, dirinya memilih sekolah pada Akper Fatima karena pihak perguruan tinggi mengakui sudah memiliki ijin yang resmi. Namun ternyata, ijazah ini juga tetap belum berlaku untuk melamar pekerjaan.

Hal senada dikatakan, Ilham, salah seorang lulusan mahasiswa Akper Fatima Mamuju ini mengatakan, kecewa dengan pihak yayasan yang seolah-olah membodohi para mahasiswa.

Dia mengatakan, pihak pengelola Akper Fatima hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan nasib mahasiswa.

"Kami dan teman-teman lain akan menghadap kepada pihak pengelola Akfer Fatima untuk memperjelas kembali terkait ijazah yang dikeluarkan ini ternyaa belum terakreditasi," kata dia. (ACO/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010