Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta perwira muda Polri untuk memupuk sikap tidak mudah silau terhadap harta, tahta dan wanita sejak memulai karirnya di Kepolisian RI sehingga menjadi sosok yang memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya.

Presiden menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengarahan dan pembekalan kepada 465 Calon Perwira Polri lulusan Akademi Kepolisian tahun 2010 di Akademi Kepolisian Semarang, Rabu malam.

"Tahanlah terhadap godaan. Godaan akan selalu ada, harta. Makin tinggi pangkat, makin tinggi jabatan kesejahteraan akan ikut, jangan memaksakan diri mencari harta yang belum pada tingkatannya, bisa-bisa melanggar hukum, tidak halal," kata Presiden.

Selain godaan harta, Kepala Negara juga mengingatkan agar para calon perwira yang akan dilantik menjadi perwira pada Kamis (16/12) tersebut juga menjunjung tinggi norma dengan tidak mengabaikan keluarganya karena tergoda hubungan yang tidak semestinya dengan wanita.

"Masih relevan, jaga itu jangan hancur karir karena perempuan. Sementara tahta dalam arti jangan manipulasi dan memaksakan merebut sebuah jabatan yang bukan haknya," tegas Kepala Negara.

Hal tersebut merupakan satu dari sepuluh nasihat Presiden yang disampaikan dalam pengarahan tersebut.

Hal lain yang menjadi perhatian Presiden dan diminta agar menjadi pegangan para calon perwira kelak saat menjalankan tugas adalah menjaga idealisme hingga kapanpun meski nanti mereka sudah memiliki pangkat dan jabatan yang tinggi.

"Saya yakin kalian memiliki idealisme, cita-cita dan tujuan yang besar. Kalian semua tentu ingin sukses. Ingin menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin Polri yang tangguh dan handal dan profesional. Idealisme ini ibarat pelita dan energi, sepanjang mengabdi di lingkungan kepolisian akan banyak tantangan yang kalian hadapi," papar Presiden.

Presiden mengatakan sesulit apapun tantangan yang dihadapi bila masih memegang idealisme maka akan membuahkan hasil yang baik.

Kepala Negara juga menekankan perlunya menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tidak menganggap remeh tugas apapun yang dibebankan sehingga hasil dari kerja yang dilakukan akan maksimal dan pada gilirannya memberikan nilai baik bagi perwira itu sendiri.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar selama menjalankan tugas, para perwira berkompetisi secara jujur dan tidak mengorbankan nilai-nilai kebaikan. Untuk memenangkan kompetisi bukan melalui cara-cara yang salah namun menggunakan kapabilitas yang dimiliki.

"Jangan menjegal, mencederai, jangan curang, bila sejak awal kompetisi baik, maka finish dengan prestasi baik," tegas Presiden.

Selain meminta agar para perwira bermental tangguh dan tidak mudah menyerah, Presiden juga meminta agar saat bertugas nanti hingga jenjang pangkat yang paling tinggi, tetap memegang etika profesional sebagai seorang penegak hukum.


Jangan bergantung

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengatakan agar para perwira memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga tidak menggantungkan perjalanan karirnya pada seseorang.

"Tidak ada alasan untuk tidak percaya diri. tidak perlu mencari "cantolan", bila "mencantol", yang "dicantoli" tidak ada kalian akan jatuh. Tidak perlu cari sponsor," tegas Presiden.

Masih terkait dengan hal tersebut, Presiden juga mengatakan agar semua perwira tidak ada yang memilih-milih jabatan apalagi "kasak-kusuk" untuk mendapatkan posisi tertentu. Dengan menerima penugasan secara lapang dada dan melaksanakannya dengan baik maka seseorang akan dikenang karena prestasinya demikian pula jabatannya.

"Tidak dengan sendirinya jadi Kapolres yang bersangkutan akan besar, karena dialah yang angkat jabatan itu jadi besar. Jangan pilih jabatan dan kasak kusuk," kata Presiden.

Dan di akhir pengarahannya, Kepala Negara meminta agar semua perwira selalu mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa agar tugas yang dijalankannya dapat berjalan dengan baik.

Sejumlah 465 calon perwira dan perwira remaja Polri tersebut merupakan angkatan 41 dan 42.

Menurut Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dalam laporannya kepada Presiden, para perwira remaja yang bersumber dari sarjana telah dilantik beberapa waktu lalu dan siap untuk ditempatkan di seluruh Indonesia, sementara calon perwira lainnya yang bersumber dari nonsarjana akan dilantik oleh Presiden pada Kamis (16/12) pagi.

Para perwira remaja itu akan menjadi bagian dari 27.000 perwira pertama Polri di seluruh Indonesia yang akan bekerja dan mengawasi 360.000 bintara Polri di seluruh Nusantara.

Dalam kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hadir dalam acara yang berlangsung sejak pukul 19.30 WIB hingga 20.30 WIB tersebut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para kepala staf ketiga angkatan, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendiknas Mohammad Nuh, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan para pejabat lainnya.(P008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010