Cinangka, Serang (ANTARA News) - Asap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih mengarah ke Provinsi Banten, setelah sebelumnya selama hampir satu bulan ke arah Lampung.

"Asapnya saat ini mengarah ke Cilegon, Provinsi Banten. Pos melihat dengan jelas ketinggian dari asap Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Agus S Pambudi, Kamis.

Dia menjelaskan, asap yang dikeluarkan oleh gunung yang mengeluarkan material vulkanik itu seperti debu panas, namun tidak membahayakan bagi pemukiman rumah warga yang ada di Kota Cilegon.

"Debunya kalau sudah sampai di Kota Cilegon tidak panas, seperti waktu keluar pertama kali, jadi tidak membahayakan," katanya menambahkan.

Saat ini ketinggian asap GAK berkisar 600 sampai 1.800 meter, yang disebabkan letusan gunung yang masih fluktuatif. "Kemungkinan saat ini kegempaan mengalami peningkatan. Ditambah saat ini angin di Selat Sunda kecepatannya diatas 20 knot," katanya.

Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status GAK pada level II atau `waspada`. "PVMBG masih melarang warga atau turis mendekat sampai radius dua kilo meter," katanya menambahkan.

Larangan tersebut sampai saat ini belum dicabut karena material yang dikeluarkan oleh gunung tersebut masih mengeluarkan batu sebesar bola kaki dan kerikil sebesar kacang.

"Suhu yang ada pada batu serta kerikil itu diatas 600 derajat selcius, jika mengenai tubuh tentunya sangat mematikan, karena bisa tembus jika terkena tubuh kita," ujarnya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010