Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwik Widayanti, mengatakan pihaknya menargetkan gedung dioperasikan awal tahun depan sebab secara fisik pembangunannya sudah tuntas.
"Saat ini belum bisa dioperasikan karena masih ada kekurangan seperti lampu pementasan, meja, kursi, hiasan dinding dan beberapa barang penunjang lainnya. Saat ini sedang dilakukan lelang untuk Dinas Cipta Karya," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Ia menambahkan, tentang kendala lahan parkir yang sempit jika nantinya gedung ini dioperasikan, saat ini pihaknya sedang mencari solusi. Di antaranya dengan mengalihkan luberan parkir di gedung kesenian ke gedung DPRD Surabaya yang ada di sampingnya. Alasannya, pada malam hari, lahan parkir dewan sepi, sehingga bisa dimanfaatkan.
Disinggung tentang pengelola gedung kesenian, Wiwik menegaskan akan dilakukan oleh UPTD Balai Pemuda. Sehingga tidak perlu UPTD baru.
"Karena gedung ini terletak di dalam kompleks Balai Pemuda, sehingga UPTD juga ikut Balai Pemuda," papar Wiwik.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Sri Mulyono membenarkan pihaknya saat ini sedang melakukan lelang untuk pengadaan alat-alat pendukung gedung kesenian. Hanya saja, pihaknya belum menentukan pemenangnya karena masih proses lelang.
"Kami sudah melakukan lelang untuk pengadaan lampu pementasan, meja kursi, penambahan ornamen di beberapa sudut gedung agar tampak cantik. Nilainya berkisar sekitar Rp800 jutaan," tutur mantan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan itu.
Pembangunan yang memakan anggaran senilai Rp10 miliar ini sudah tuntas 100 persen. Gedung memiliki dua lantai, pertama untuk galeri eksenian dan ruang pamer, sedangkan lantai dua untuk gedung pertunjukan dengan kapasitas 800 orang yang didesain cukup megah dan nyaman.(*)
(T.KR-MSW/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
