Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengonfirmasikan, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri menembak mati dua tersangka teroris di perumahan Puri Nusaphala, Jatiasih, Bekasi, Sabtu pagi.

"Mereka ditembak karena hendak melempar polisi dengan bom," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sebagaimana dikutip juru bicara Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak ketika dikonfirmasi ANTARA.

Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bom yang akan dilempar itu rakitan atau granat.

Keputusan menembak mati kedua tersangka teroris itu dilakukan karena tindakan kedua orang itu telah membahayakan keselamatan polisi.

Ia mengungkapkan, kedua korban tewas itu adalah Eko Joko Supriyanto dan Air Setiawan. Kedua jenasah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi.

Polisi menduga, keduanya terlibat aksi terorisme di termasuk Bom JW Marriot dan Ritz-Carlton, Jl Mega Kuningan, 17 Juli 2009.

"Mereka sedang mempersiapkan serangan dengan bom mobil tiga minggu lagi," kata.

Selain menembak mati dua orang, polisi juga menyita barang bukti antara lain ratusan kilogram bahan peledak dan satu mobil.

Selain di Bekasi, Detasemem Khusus 88 Anti Teror Polri juga sedang mengepung satu rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung Jawa Tengah yang diduga menjadi tempat persembunyian tersanga terorisme.

Polisi dari Densus 88 dikabarkan sedang memulai aksi untuk memasuki rumah tersangka teroris Temanggung setelah sebelumnya didahului oleh dua robot pengamat yang meledakkan dua pintu rumah itu dan memonitor keadaan dalam rumah. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009