Jakarta, 16/2 (ANTARA) - Satu lagi sumber energi alternatif dikembangkan dari hasil hutan, yaitu Wood pellet (Wood Biomass Energy). Bahan bakunya berasal dari limbah industri penggergajian, limbah tebangan dan limbah industri kayu lainnya. Hasil olahan ini dikemas dalam bentuk pellet yang berdiameter 6 - 10 mm dan panjang 10 - 30 mm. Kepadatan rata-rata 650 kg/m3 atau 1,5 m3/ton. Kadar abunya rendah 0,5%. Tinggi kandungan energinya 4,7kWh/kg atau 19.6GJ./od Mg. Mempunyai rasio energi yang tinggi antara output dan inputnya yaitu 19:1 ~ 210:1. Wood pellet cocok digunakan sebagai bahan bakar kebutuhan rumah tangga,  pertanian, dan industri besar, bahkan juga bisa untuk industri pembangkit tenaga.

     Kementerian Kehutanan dan Korea Forest Service telah menandatangani kerjasama pengembangan industri biomassa ini pada tanggal 6 Maret 2009. Salah satu industri yang telah menghasilkan wood pellet adalah PT. Solar Park bekerjasama dengan Perum Perhutani mengolah limbah kayu Sengon dan Kaliandra.

     Sampai tahun 2007, Indonesia baru mampu menghasilkan wood pellet 40.000 ton, sedangkan produksi dunia telah menembus angka 10 juta ton. Jumlah ini belum memenuhi kebutuhan dunia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai 12,7 juta ton.  Peluang mengembangkan bahan bakar ini sangat terbuka luas mengingat limbah hasil hutan kita sangat besar baik dari limbah industri kayu maupun dari hutan tanaman.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010