Cilacap (ANTARA News) - Hujan es dan angin kencang melanda Desa Mulyadadi dan Salebu, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa siang sekitar pukul 15.15 WIB dan tiga rumah roboh dalam kejadian itu.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lakhar BPBD) Kabupaten Cilacap, Wasi Ariyadi mengaku sudah menerima laporan mengenai hal itu.

"Berdasarkan data sementara yang kami terima, hujan es dan angin kencang di Desa Mulyadadi mengakibatkan satu rumah roboh, sedangkan di Desa Salebu menyebabkan dua rumah roboh dan 10 rumah rusak berat," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap rumah yang mengalami kerusakan tersebut.

Menurut dia, BPBD juga segera menyalurkan bantuan bahan makanan bagi para korban yang rumahnya rusak.

"Selain di Kecamatan Majenang, kami juga mendapat laporan jika peristiwa tersebut juga melanda Kecamatan Kroya tetapi tidak sampai mengakibatkan kerusakan," katanya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, sejumlah warga di Desa Salebu yang sedang melaksanakan proyek pengaspalan jalan secara swadaya langsung membubarkan diri saat hujan es mengguyur wilayah tersebut.

"Saya langsung pulang ke rumah karena butiran hujannya sebesar ujung jari tangan. Atap yang tertimpa butiran es tersebut berbunyi sangat keras," kata seorang warga Desa Salebu, Oos (40).

Menurut dia hujan es tersebut berlangsung sekitar 15 menit dan setelah itu angin bertiup dengan sangat kencang.

Sementara itu Kepala Desa Salebu, Khozan Ahmad mengatakan hujan es dan angin kencang tersebut selain mengakibatkan dua rumah roboh, juga menumbangkan ratusan pohon berukuran besar dan kecil di desa ini.

Kepala Desa Mulyadadi, Sangidun mengatakan peristiwa tersebut mengakibatkan rumah milik Sariyah (60), warga Dusun Mulyasari RT 02 RW 02, roboh karena tertimpa pohon kelapa yang tumbang.

"Saya tak tahu pasti bagaimana kejadiannya karena saat itu sedang berada di Kantor Kecamatan Majenang," katanya.

Secara terpisah, analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Mas Pudjiono mengatakan hujan es berpeluang terjadi di saat cuaca ekstrem seperti yang terjadi saat ini.

"Saya memang belum tahu pasti mengenai hujan es di Majenang. Namun ada kemungkinan hal itu benar terjadi karena suhu udara di Kabupaten Cilacap saat ini cukup tinggi, berkisar antara 32-34 derajat Celcius sehingga penguapan pun menjadi tinggi," katanya.

Dengan demikian, kata dia, awan Cumulunimbus (Cb) yang terbentuk menjadi sangat banyak sehingga semakin menjulang tinggi.

Akibatnya, lanjut dia, di puncak awan Cb tersebut terbentuk kristal-kristal es yang akhirnya turun menjadi hujan es.

"Ini termasuk cuaca ekstrem karena terjadi di luar dari kebiasaan," katanya.

(KR-SMT/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011