Peredaran narkoba memprihatinkan karena dua persen dari jumlah penduduk Indonesia sudah mengenal bahkan menggunakan barang haram tersebut
Kendari (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotik Nasional Komjen Pol Gories Mere mengingatkan semua elemen bangsa untuk lebih peka pada kampanye pemberantasan narkoba karena jaringan narkotika internasional  menjadikan Indonesia menjadi pasar potensial mereka.

"Peredaran narkoba memprihatinkan karena dua persen dari jumlah penduduk Indonesia sudah mengenal bahkan menggunakan barang haram tersebut," kata Gories Mere di Kendari, Sabtu.

Jaringan pasar narkoba, menurut Gories, mendunia bukan hanya di negara-negara Asia Tenggara, tapi juga kawasan lain.

Menurutnya, hroin dipasok dari Amerika, kokain dari Amerika Selatan, shabu-shabu dari Asia Tenggara dan ganja bersumber dari 170 negara, termasuk Indonesia.

Yang lebih memprihatinkan, narkoba jenis shabu-shabu itu sudah bida diproduksi di dalam negeri Indonesia, kata Gories.

BNN dan aparat terkait berhasil membongkar sejumlah pabrik narkoba yakni pada 2002 di Tangerang, kemudian pada 2003 di Bogor, 2005 di Celedug, 2007 di Batam dan 2010 di Depok, Jawa Barat.

Gories mengimbau orangtua mengawasi putra-putrinya dari ancaman narkoba karena jaringan sudah merambah anak sekolah.(*)

S032/R007

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011