Bajarmasin (ANTARA News) - Oknum TNI sebagai penagih utang piutang terpaksa harus melakukan baku hantam dengan warga sipil di Rumah makan Texas Posindo Banjarmasin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Suhasto Sik di Banjarmasin, Kamis membenarkan, pihaknya telah menangani kasus oknum anggota TNI baku hantam dengan warga sipil.

Dijelaskan, kejadian pada Rabu (16/2) sekitar pukul 20.30 wita oknum anggota TNI dari kesatuan Rindam VI Mulawarman berinisial Sertu IB berserta temannya mendatangi warga sipil yang berinisial B juga berserta temannya di rumah makan Texas Posindo Banjarmasin.

Kedatangan oknum TNI IB berserta temannya itu bermaksud untuk menagih utang kepada B atas kuasa dari salah seorang pengusaha di Jakarta, namun terjadi kerumitan dalam melakukan penagihan.

Warga sipil B disuruh oknum TNI itu untuk membayar utang secara keseluruhan yang berjumlah lebih kurang Rp60 juta, tapi B hanya sanggup untuk membayar secara bertahap dengan usulan dibayar Rp300 ribu setiap bulannya.

Mendengar hal itu oknum berpangkat Sertu itu tidak terima dan marah, terjadi baku hantam antara oknum TNI tersebut dengan warga sipil itu di dalam restoran Texas Posindo Banjarmasin.

Lanjut Hasto, berdasarkan laporan, oknum TNI mengalami luka memar dan diperkirakan juga mendapatkan luka tusukan dibagian paha dan sekarang mengalami perawatan di Rumah Sakit TPT Banjarmasin.

Sedangkan warga sipil B juga mengalami luka-luka serius dan sekarang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.

Untuk kasus tersebut ucap Hasto, sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka tapi ada sedikit kerumitan karena keduanya saling lapor tapi itu akan dibuktikan berdasarkan keterangan para saksi dan hasil penyelidikan dari pihak Reskrim Polresta Banjarmasin.

Untuk barang bukti yang diamankan di tempat kejadian diantaranya berupa kursi dan meja yang patah dan diduga sebagai alat untuk melakukan pemukulan dan satu buah sangkur, jelas Hasto.

Sementara itu Komandan Detasemen Polisi Meliter VI/2 Banjarmasin, Letnan Kolonel CPM Safrin Rahman di Banjarmasin, saat dimintai komentarnya usai keluar dari ruang Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin menuturkan, ia tidak berani komentar dulu karena belum mempuyai data dan semuanya diserah ke pihak kepolisian lebih dulu.

"Saya no coment kita serahkan kepihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang melibatkan satu anggota TNI ini," ucapnya sambil menghindar dari para wartawan.  (SYO/E001/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011