Kupang (ANTARA News) - Para pemuda se-dunia akan mengunjungi Taman Nasional Komodo (TNK) diujung barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 25-27 Februari mendatang untuk melihat dari dekat biawak raksasa Komodo.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan studi lapangan para pemuda se-dunia ke tiga lokasi wisata di Tanah Air yakni Taman Wisata Laut di Sulawesi Selatan, Hutan Lindung Satwa Orang Utan di Kalimantan Tengah dan Taman Nasional Komodo di NTT, kata Ketua Panitia Kunjungan itu, Gusti Brewon, di Kupang, Minggu.

Kehadiran para pemuda se-dunia di Indonesia itu dalam rangka kegiatan `International Youth Forum on Climate Change` yang di prakarsai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan sedianya akan dilangsungkan pada tanggal 23-28 Februari 2011 di Jakarta.

"Dalam kaitan dengan perubahan iklim, KNPI mencoba memprakarsai sebuah pertemuan ilmiah bagi para pemuda se-dunia untuk memperbincangkan hal yang sangat mengancam bumi saat ini. Bergabungnya KNPI dalam World Assembly of Youth (WAY), kemudian dipercayakan Indonesia sebagai tuan rumah dan KNPI sebagai penyelenggara `International Youth Forum on Climate Change` karena ide dasarnya tentang tanggung jawab seluruh manusia khususnya Pemuda berasal dari KNPI," katanya.

Dalam kaitan dengan ini, pilihan penyelenggara untuk memperkenalkan tiga objek alam di Indonesia yaitu Taman Wisata Laut di Sulawesi Selatan, Hutan Lindung Satwa Orang Utan di Kalimantan Tengah dan Taman Nasional Komodo-NTT sebagai simbol ancaman perubahan iklim yang patut dilestarikan. Bersamaan dengan momentum ini pula kata dia, sedang dilangsungkan kontes project New7Wonder sehingga upaya mempromosikan Komodo bukan hanya sekadar dijadikan komoditas bisnis namun lebih pada objek alam yang harus dilestarikan untuk kelangsungan dan kestabilan aktivitas kehidupan di bumi.

Menurut dia, Komodo sebagai salah satu binatang langka kiranya menjadi saksi sejarah bumi ini mengalami kerusakan dari masa ke masa akibat degradasi alamiah maupun ulah manusia.

"Komodo dapat menjadi simbol keberadaan makhluk purba yang mampu bertahan hidup melintasi perubahan zaman dan peradaban. Sisi anatomi dan biologis memungkinkan Komodo dapat bertahan hidup hingga ratusan bahkan ribuan tahun lagi namun bukan mustahil pula bila ancaman perubahan iklim akan mempersingkat siklus hidupnya apalagi makhluk lain yang tidak sepadan," katanya.

Artinya, Komodo dalam mempertahankan hidupnya membutuhkan intensitas sinar matahari yang cukup tinggi bukan berarti ekstremitas iklim justru menunjang aktivitas biologisnya melainkan mengancam ketersediaan daya dukung di luar binatang Komodo (lingkungan di sekitarnya), katanya.

Keberadaan Komodo sebagai salah satu kandidat dalam kontes tujuh keajaiban dunia yang baru oleh project New7Wonder, bergerak dari 200 nominator hingga tertinggal 28 kandidat.

Hari ini Komodo berada dalam ancaman akan dikeluar dari daftar kontestan dan telah melahirkan sintesa positif bahwa Komodo telah dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan.

"Keikutsertaan Komodo dalam kontes New7Wonder cenderung dijadikan komodisi bisnis kepariwisataan namun dibalik itu komodo menyimpan banyak rahasia alam di masa lalu, hari ini dan akan datang," kata Gusti Brewon.
(T.B017/A014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011